

MAKALAH FILSAFAT
KELOMPOK I
PENDIDIKAN
IPA ‘13
Cinta Wulandasari
Farha Muthia Syam
Husnul Hatimah Hadir
Tandzilah Mutmainnah
Winda Apriliyanti Lestari
Selfiyanti
Hartiwi aliya Ningsi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Filsafat umum
sangat banyak sejarahnya, diantaranya adalah filsafat yunani kuno, filsafat
islam, filsafat modern, filsafat abad ke-19 dan 20, aliran-aliran filsafat dan
sebagainya.Untuk menelusuri filsafat Yunani, perlu dijelaskan terlebih dahulu
asal kata filsafat. Sekitar abad IX SM atau paling tidak tahun 700 SM di
Yunani, Sophia diberi arti kebijaksanaan; sophia juga berarti kecakapan. Kata
philosophos mula-mula dikemukakan dan dipergunakan oleh Heraklitos (540-480
SM), sementara ada yang mengatakan bahwa kata tersebut mula-mula dipakai oleh
Pythagoras (580-500 SM).
Pendapat yang
lebih tepat adalah pendapat yang mengatakan bahwa Heraklitos-lah yang
menggunakan istilah tersebut. Menurutnya, philosophos (ahli filsafat) harus
mempunyai pengetahuan luas sebagai pengejawantahan daripada kecintaannya akan
kebenaran dan mulai benar-benar jelas digunakan pada kaum sofis dan sokrates
yang memberi arti philosophein sebagai penguasaan secara sistematis terhadap
pengetahuan teoritis. Philosophia adalah hasil dari perbuatan yang disebut
philosophein, sedangkan philosophos adalah orang yang melakukan philosophein.
Dari
kataPhilosophia inilah akhirnya timbul kata-kata philosophie (Belanda, Jerman,
Perancis), philosophy (Inggris), dan dalam bahasa Indonesia disebut filsafat
atau falsafat.Mempelajari filsafat tidak akan pernah lepas dari bagaimana asal
mula filsafat itu muncul. Dan untuk mengetahui bagaimana asal mula filsafat itu
muncul,maka kita perlu mempelajari bagaimana sejarahnya. Sejarah filsafat ialah
penyelidikan ilmiah mengenai perkembangan filsafat dari seluruh bangsa manusia
dalam sejarah. Jadi, sejarah filsafat itu belumlah “filsafat”,sejarah filsafat
hanyalah “sejarahnya”. Bebicara tentang sejarah kelahiran dan perkembangan
filsafat, tentu tidak akan pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan
(ilmu) pengetahuan yang munculnya pada
masa peradaban kuno (masa yunani). Dalam sejarah filsafat, biasanya filsafat
yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah barat, karena dunia barat (Erofa
Barat) dalam alam pikiranya berpangkal pada pemikiran yunani.
Dalam
mempelajari sejarah filsafat yunani, berarti menyaksikan kelahiran filsafat.
Filsafat lahir diawali dengan adanya para filusuf pertama yang memiliki
keraguan atas mitos-mitos atau dongeng tentang asal muasal segala sesuatu,baik
alam semesta maupun manusia yang tidak bisa di terima oleh akal manusia. Sudah
barang tentu kemenangan akal atas
mitos-mitos itu tidak mungkin terjadi dengan tiba-tiba. Kemenangan itu
diperoleh secara berangsur-angsur, berjalan hingga berabad-abad.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah sejarah munculnya
filsafat yunani kuno?
2.
Apa sajakah faktor-faktor lahirnya
filsafat yunani?
3.
Siapa sajakah tokoh-tokoh filsafat
yunani kuno?
.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Awal Peradaban
Perkembangan
peradaban Yunani kuno dimulai dari perkembangan peradaban mayarakat di pulau
Kreta. Pulau Kreta terletak didaerah perairan laut tengah bagian timur.
Letaknya sangat strategis, sehingga menjadi pusat aktivitas didaerah perairan
laut tengah bagian timur. Pulau Kreta merupakan daerah penghubung antara
daerah-daerah pusat perdagangan dipulau Sicilia, Mesir, Pantai Levant,
Bizantium dan Yunni. Sumber-sumber berita tentang sejarah kerajaan Kreta ini
diperoleh antara lain dari syair-syair pujangga Homerus terutama dalam kitab
Illyas dan Odyssea, cerita-cerita rakyat di Yunani yang lebih bersifat
mitologi, hasil-hasil penggalian arkeologi yang menemukan sisa-sisa bangunan
kota kuno seperti ibu kota Knossos.

Gambar: Pulau Kreta
Pulau
Kreta terletak dipersimpangan jalan pelayaran antara Mesir dan Yunani, serta
antara daerah-daerah Italia dan Punisia. Masyarakat pulau Kreta adalah
Masyarakat maritim dengan kehidupan pokok berdagang dan berlayar dilaut tengah.
Masyarakat pulau Kreta telah mengenal bentuk tulisan yang disebut dengan
tulisan Minos. Nama minis berasal dari dari nama seorang Raja besar dari
kerajaan ini, yaitu Raja Minos. Namun, tulisan Minos ampai sekarang belum
berhasil dibaca sehingga sejarah kerajaan pulau Kreta belum terungkap dengan
jelas. Kepercayaan masyarakat Kreta bersifat Polytheisme dan memuja
kekuatan-kekuatan alam. Dewa tidak berfungsi seagai pencipta malapetaka, tetapi
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi berkah. Pada abad ke-15 SM, kerajaan
pulau Kreta mengalami keruntuhan karena mundurnya perdagangan, lepasnya
daerah-daerah koloni, akibat bencana alam. Akan tetapi, sejak abad ke-15 SM
(1500 SM) terjadi invasi dan gelombang penyerbuan bangsa- bangsa Indo-Jerman
dari asia tengah memasuki daerah semenanjung Yunani dan akhirnya merebut Pulau
Kreta.
Kota-kota
di Yunani kuno
Orang
Yunani kuno memiliki banyak bentuk pemerintahan, karena ada banyak negara kota
di Yunani kuno, dan masing-masing memiliki sistem pemerintahan tersendiri.
Selain itu, gagasan tentang pemerintahan yang baik juga terus berubah seiring
waktu.
Aristoteles
membagi pemerintahan di Yunani menjadi beberapa bentuk, antara lain monarki,
oligarki, tirani, dan demokrasi. Pembagian ini masih seirng dipakai oleh
sebagian besar sejarawan. Sebagian besar kota di Yunani pada awalnya menerapkan
monarki, kemudian berganti oligarki, kemudian tirani, kemudian demokrasi, namun
pada tiap periode ada beberapa negara kota yang menggunakan sistem yang
berbeda-beda pula, bahkan ada beberapa yang tidak pernah menerapkan tirani atau
demokrasi sama sekali.
Pada Zaman
Perunggu Akhir, disebut periode Mykenai, antara tahun 2000 SM dan 1200 SM,
semua negara kota Yunani tampaknya menerapkan monarki yang dipimpin oleh raja.
Naskah Iliad karya Homeros menceritakan banyak raja yang berkuasa di kota-kota
Yunani, di antaranya Agamemnon dan Theseus. Beberapa istana raja dari masa ini
berhasil ditemukan oleh para arkeolog.
Setelah
Zaman Kegalapan berakhir, hanya sedikit negara kota Yunani yang masih memiliki
raja. Salah satunya adalah Sparta, yang tak hanya mempertahankan jabatan raja,
namun juga memiliki dua raja yang berkuasa bersama-sama. Pada masa perang,
salah satu raja biasanya tetap tinggal di kota sementara yang satunya pergi
berperang. Sebagian besar negara kota pada periode Arkaik menerapkan sistem
oligarki, yang mana pemerintahan dipimpin oleh para aristokrat (orang kaya).
Kemudian pada tahun 600-an SM dan 500-an SM, banyak negara kota yang dipimpin
oleh tiran. Tiran biasanya merupakan seorang aristokrat yang berhasil memperoleh
banyak sekali dukungan dari orang miskin.
Yunani
pada periode Arkaik
Pada tahun 10 SM, negara kota Athena menciptakan
pemerintahan demokrasi pertama, dan dengan cepat negara-negara kota Yunani
lainnya meniru Athena. Bahkan negara-kota yang bukan Yunani, seperti Kartgo dan
Romawi, mencoba-coba sistem ini dengan cara memberi lebih banyak kekuasaan pada
orang miskin. Namun demokrasi Athena tidak benar-benar memberi kekuasaan pada
setiap orang. Sebagian besar orang Athena tetap tak dapat memilih, terutama
perempuan, budak, anak-anak, dan orang asing. Selain itu, pada masa ini Athena
menguasai banyak negara kota Yunani lainnya, dan rakyat dari kota yang dikuasai
oleh Athena juga tak dapat memilih.
Yunani
pada masa kekuasaan Athena
Dan pada
masa ini masih banyak pula negara kota Yunani yang tetap menerapkan
pemerintahan oligarki, tirani, atau monarki.
Pada tahun
300-an SM, sebagian besar Yunani ditaklukan oleh raja Philippos dari Makedonia.
Dengan demikian, Yunani pun mengalami pemerintahan monarki. Secara resmi,
Philippos sebeanrnya hanya memimpin sebuah persekutuan negara-negara kota
Yunani, namun pada praktiknya dia bertindak seperti seorang raja. Athena dan
kota-kota Yunani lainnya masih dapat menjalankan demokrasi dan oligarki mereka
menyangkut urusan dalam kota, namun itupun harus dengan persetujuan raja
Makedonia. Kepemimpinan atas Yunani berganti setelah Philippos meninggal dan
digantikan oleh putranya, Aleksander Agung.
Yunani
pada masa kekuasaan raja Philippos Ii
Setelah Aleksander
meninggal pada tahun 323 SM, daerah kekuasaannya di Yunani diperintah oleh para
raja Makedonia, hingga secara berangsur-angsur Yunani ditaklukan oleh Romawi
antara 200 SM dan 146 SM. Sejak itu, Yunani menjadi provinsi Romawi. Setelah
Kekaisaran Romaw Barat runtuh, Yunani masih tetap menjadi bagian dari
Kekaisaran Romawi Timr, yang disebut juga Kekaisaran Bizantium. Pada tahun
1100an dan 1200-an M, sebagian Yunani dikuasai oleh bangsa Norman. Mereka
membangun kastil-kastil dan berkuasa sebagai raja. Dan akhirnya pada tahun
1400-an M, Kesultanan Utsmaniyah, yang merupakan orang-orang Turk, menguasai
Yunani.
B.
Periode Perkembangan Peradaban
Yunani
Secara umum
perkembangan Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode, yaitu sebagai berikut :
1.
Fase pembentukan negara-negara kota
(Polis) yang berlangsung antara 1000-800 SM.
2.
Fase ekspansi negara-negara kota atau fase
kolonisasi polis-polis Yunani. Ekspansi polis-polis Yunani ke arah barat sampai
ke Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai ke Asia Kecil (Troya).
3.
Masa kejayaan polis-polis Yunani
(600-400SM).
4.
Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM),
tetapi kebudayaan Yunani berkembang di luar daerah Yunani itu sendiri.
Selama periode Kalsik (Abad ke 5 SM), Yunani terdiri
dari daerah-daerah bagian kecil dan besar dalam bermacam-macam bentuk
internasional (sederhana, federasi, federal, konfederasi) dan bentuk-bentuk
internal (kekerajaan, tirani, oligarkhi, demokrasi konstitusional, dan
lain-lain) yang paling terkenal ialah Athena, diikuti oleh Sparta dan Thebes.
Sebuah semangat kebebasan dan kasih yang membara membuat bangsa Yunani dapat
mengalahkan bangsa Persia, adikuasa pada saat itu, didalam peperangan yang
terkenal dalam sejarah kemanusiaan- Marathon, Termopylae, Salamis dan Plataea. Pada paruh kedua abad ke 4 SM, banyak
daerah-daerah bagian di Yunani membentuk sebuah Aliansi (Cœnon of Corinth) yang
dipimpin oleh Alexander Agung sebagai Presiden dan Panglima (Kaisar) dari
Aliansi, Raja dari Macedonia menyatakan perang dengan Persia, membebaskan
saudara-saudara mereka yang terjajah, Ionian, dan menguasai daerah-daerah yang
diketahui selanjutnya. Menghasilkan sebuah masyarakat yang berkebudayaan Yunani
mulai dari India Utara sampai Laut Tengah barat dan dari Rusia Selatan sampai
Sudan.
C.
Hukum dan pemerintahan yunani
Antara wilayah- wilayah di Yunani tersebut sulit untuk
berhubungan yang disebabkan oleh alam yang berbukit-bukit, sehingga jadilah
kota-kota yang disebut Polis. Ada dua polis yang terkenal:
Manusia adalah
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka bumi ini, yaitu dilengkapi
dengan seperangkat akal dan pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk lain.
Dengan akal dan pikiran ini manusia bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya
dan semaksimal mungkin, yaitu manusia bisa berfikir tentang segala sesuatu
secara jauh dan mendalam, dengan menggunakan logikanya.Kemampuan berfikir
manusia ini dinamakan berfilsafat. Filsafat Yunani pra-Sokrates :filsafat alam
mencari penjelasan daripada alam, Khususnya terjadi segala-galanya dari prinsip
pertama charce.
Adapun tokoh-tokoh
pemikir dalam filsafat yunani kuno,adalah sebagai berikut :
1.
Thales (624-546 SM)Thales lahir di miletus
digelari bapak filsafat karena dialah orang yang mula - mula berfisafat
(bijaksana). Ia adalah seorang politikus, ahli geometri dan pemikir dipelabuhan
miletus yang sangat ramai. Ia juga berjasa dengan meramalkan secara tepat
gerhana matahari pada tahun 585 sm.ia tidak tertarik pada mitos tetapi pada
pengetahuan mengenai dunia dan bintang.
Gelar
itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang
diperhatikan orang, juga orang jaman sekarang : “what is the nature of the
world stuff “?(mayer , 1950:18) “apa sebenarnya bahan alam semesta ini” ? Ia
sendiri menjawab air. Jawaban ini sebenarnya amat sederhana dan belum tuntas.
Belum tuntas karena dari apa air itu ? thales mengambil air sebagai alam
semesta barang kali karena ia melihat nya sebagai sesuatu yang amat diperlukan
dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di atas air
(mayer,1950:18)[4]
2.
Anaximender (610-547 SM)
Anaximander
adalah murid dari thales. Dia mencoba menjelaskan bahwa substansi pertama itu
bersifat kekal dan ada dengan sendirinya (Mayer,1950 : 18). Anaximander
mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala kehidupan.[5] Dia adalah
orang yang berjasa dalam dunia astronomi dan geografi sebab dia orang pertama
yang membuat peta. Anaximandros juga mencari prinsip terakhir yang dapat
memberikan 1`pengertian mengenai kejadian-kejadian dalam alam semesta.
3.
Anaximenes (585-524 SM)
Dia
adalah murid Anaximandros yang secara substansial pemahamannya tentang alam
tidak berbeda dengan gurunya. Ia berpendapat bahwa prinsip yang merupakan
asal-usul segala sesuatu yaitu udara. Menurutnya jiwa menjamin kesatuan tubuh
kita demikianpun udara meliputi segala-galanya. Jiwa sendiri juga tidak lain
dari udara saja yang dipupuk dengan bernafas. Maka dia merupakan yang pertama
berpikir persamaan antara tubuh manusia dan jagat raya. Pandangan tersebut
didasarkan atas alasan:
a. Udara
terdapat dimana-mana, dunia itu diliputi oleh udara, tidak ada satu ruanganpun
tidak terdapat udara didalamnya maka udara itu tidak ada habisnya.
b. Keistimewaan
udara yaitu senantiasa bergerak oleh karena itu udara memegang peranan yang
penting dalam berbagai perubahan dalam alam ini.
c. Udara
adalah unsur kehidupan karena tak ada sesuatupun yang hidup tanpa udara.
Mengenai terjadinya alam ini semuanya terjadi karena
udara. Gerak udaralah yang menjadi sebabnya. Jika udara jarang maka terjadilah
api. Jika rapat terjadilat angina dan awan, jika udara bertambah rapat lagi
turunlah hujan dari awan itu.
4.
Pythagoras
Ilmu sejarah menghadapi banyak kesulitan dalam
melukiskan kehidupan dan ajaran Pythagoras. Pythagoras tidak menulis apa-apa
dan begitu juga muridnya. Dalam abad ke-5 data-data mengenai kehidupan
Pythagoras sudah diselubungi dengan berbagai legenda, sehingga kebenarannya
masih dipertanyakan. Dengan demikian,
kita tidak sanggup menentukan unsur-unsur mana yang termasuk ajaran Pythagoras
dan muridnya.
Pythagoras lahir di pulau Samos. Tahun kelahirannya
tidak diketahui. Kira-kira tahun 530 SM ia berpindah ke kota Kroton, Italia
Selatan. Tarekat yang didirikan Pythagoras bersifat religius, bukan politik,
seperti yang diperkirakan. Mereka menghormati dewa Apollo. Kaum pythagorean
tidak berfilsafat karena alasan-alasan ilmiyah saja, melainkan mereka
mempraktikkan filsafat sebagai a way of life.
Seiring berjalannya waktu, pengikut-pengikut
Pythagoras berkembang menjadi dua aliran. Pertama,aliran akusmatiko (akusma=apa
yang telah didengar). Mereka mengindahkan penyucian dengan menaati semua
peraturan dengan seksama. Kedua, aliran mathematikoi (matematis=ilmu
pengetahuan). Mereka mengutamakan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pasti.
5.
Parmanides
Parmanides adalah salah seorang tokoh relatifisme
yang penting.. Ia lahir pada kira kira tahun 450 SM di Elea. Dikatakan sebagai
logikawan pertama dalam sejarah filsafat, bahkan dapat disebut filosof pertama
dalam pengertian modern. Parmenides mengakui adanya pengetahuan yang bersifat
tidak tetap dan berubah- ubah, pengetahuan indra dan pengetahuan budi, tetapi
menurutnya pengetahuan yang bersifat indra itu tidak dapat di percaya karena
banyak orang yang tidak mempercayai kebenaran setelah mengikuti indranya. Sebab
itu yang merupakan realitas adalah bukan yang berubah dan bergerak serta
beralih dan bermacam – macam, melainkan tetap. Realitas bukanlah menjadi,
melainkan ada. Oleh karena itu, filsafatnya disebut juga “filsafat ada” .
Parmenides membuktikannya sebagai berikut:
a. Di
luar ada tentu hanya tak ada. Tak ada ini juga bukan tentu realitas, juga tak
mungkin kita kenal dan kita ketahui. Hanya adalah yang dapat dipahami , bagi
Parmenides ada dan berfikir itu sama. Oleh karena itu ada itu tetap , tak
mungkin ia beralih, tak mungkin bergerak, tak mungkin ada permacamnya, yang ada
hanya satu saja ada.
b. Kalau
ada itu satu maka ia tak berawal, sebab dari manakah kiranya ia harus timbul.
Bagi ada tak terdapat dahulu dan kemudian . Ada itu hanya ada belaka, sekarang
yang baka.
c. Ada
itu tak mungkin terbagi-bagi, sebab sekiranya mungkin terbagi, maka terdapatlah
bermacam- macam ( lebih dari satu ) ada.
Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada
deduksi logis, tidak seperti heraclitus, misalnya, yang menggunakan metode
intuisi. Plato amat menghargai metode parmendes dibandingkan dengan dari
filosof lain pendahuluinya.
Pertentangan antara heraclitus dan parmenides adalah
antara ada dan tiada, nilai pengetahuan indra dan pengetahuan budi merupakan
soal yang maha penting bagi ahli pikir selanjutnya. pengetahuan budi dan
pengetahuan indra memang tidak mungkin dilalui belaka, keduanya harus diakui
adanya.
6.
Zeno
Menurut
Plato ia lahir di Elea pada tahun 490 SM. Ia adalah murid setia Parmenides.
Aristoteles mengatakan bahwa Zeno menemukan dialektika. Istilah ini merupakan
kata yang mempunyai berbagai arti sepanjang sejarah filsafat. Ia mulai
mengemukakan suatu hipotesa, yaitu salah satu anggapan yang dianut oleh
pelawan-pelawa Parmenides. Lalu ia menunjukan dari hipotesa itu harus ditarik
kesimpulan-kesimpilan yang mustahil. Jadi, hipotesa semula tidak benar. Itu
berarti bahwa kebalikannya harus dianggap benar. Menurut metode ini, Zeno
membuktikan bahwa adanya ruang kosong, pluralitas, dan gerak sama-sama
mustahil.
7.
Plato
Menurut
Plato, tanpa melalui pengalaman (pengamatan), apabila manusia sudah terlatih
dalam hal intuisi, maka ia pasti sanggup menatap ke dunia idea dan karenanya
lalu memiliki sejumlah gagasan tentang semua hal, termasuk tentang kebaikan,
kebenaran, keadilan, dan sebagainya. Plato mengembangkan pendekatan yang
sifatnya rasional-deduktif sebagaimana mudah dijumpai dalam matematika. Problem
filsafati yang digarap oleh Plato adalah keterlemparan jiwa manusia kedalam
penjara dunia inderawi, yaitu tubuh. Itu persoalan ada ("being") dan
mengada (menjadi, "becoming"). Plato salah seorang murid Socrates
yang hidup antara 427 – 347 SM.
Plato
adalah salah satu dari filsuf besar Yunani yang hidup sekitar abad ke-4 SM yang
gagasannya banyak dikembangkan oleh era filsafat maupun para pemikir
selanjutnya, termasuk gagasan-gagasan keagamaan dikemudian hari yang juga
menjadi perhatian Plato dibawah pengaruh Ofirisme Phytagoras. Sedikit banyak,
setelah masa filosofis, Plato mentransformaiskan pemikirannya ke wilayah
relijius dengan gagasannya tentang Idea dan Cinta atau Eros sebagai pendorong
gerak untuk mencari hakikat dari kehidupan. Dalam buku Mohammad Hatta, “Alam
Pikiran Yunani’, ia digambarkan sebagai orang paling bijak yang pernah
dilahirkan sejak era Phytagoras dan sebelum Aristoteles dilahirkan. Setidaknya
demikianlah yang diyakin oleh mereka yang mengenal benar pikiran Plato. Salah
satunya yang kontroversial dan mengundang pertanyaan banyak orang dan para
arkeolog adalah hipotesis metaforisnya tentang Atlantis sebagai Benua Yang
Tenggelam, yang konon digambarkan Plato sebagai suatu pulau atau anak benua
“Nesos” atau “Continent” dimana peradaban manusia masa kini berasal. Demikian
tingginya peradaban manusia Atlantis sampai-sampai kesombongan hinggap pada
para penduduknya dan dalam sekejap mata menurut taksiran para ahli purbakala
yang berminat membuktikan keberadaan Benua Atlantis, benua itu lenyap ditelan
tsunami yang sekarang disebut Atlantik. Jadi peristiwa lenyapnya Atlantis mirip
dengan Gempa bawah Laut dan Tsunami yang menimpa Serambi Mekah pada tanggal
26-12-2004 yang lalu.
8.
Aristoteles
Aristoteles
lahir di Stageira, Yunani Utara. Ketika umur 18 tahun dikirim ke Athena untuk
belajar ke Plato pada sekolah Akademi. Pada akhirnya Aristoteles mendirikan
sekolah yang diberi nama Peripatacici bermakna berjalan-jalan. Sistem
pengajaran yang diberikan sambil jalan-jalan di taman. Aristoteles disebut
dengan aliran realis, karena mendasarkan pemikirannya pada pengalaman kemudian
memberikan uraian mendasar mengenai data-data pengalaman. Karya aristoteles
dapat dibagi atas 8 bagian, mengenai logika, filsafat alam, psikologi, biologi,
metafisika, etika, politik dan ekonomi, retorika, dan poetika. Ia juga
mengembangkan ilmu tentang penalaran (logika), yang dalam hal ini disebutnya
dengan nama analytika, yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pada premis yang
benar, dan dialektika, yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pikir pada hal-hal
yang bersifat tidak pasti (hipotesis).
Semua
tulisan Aristoteles tentang ilmu tentang penalaran (Logika) itu ditulis dalam 6
(enam) naskah yang masing-masingnya berjudul; Categories, On Interpretation,
Prior Analytics, Posterior Analytics, Topics, Sophistical Refitations
D.
Peninggalan-peninggalan yunani kuno
1. Seni Sastra
Sastrawan terkenal dari Yunani adalah Homerus yang
menulis kitab Illiad dan Odysseia. Kedua kitab tersebut berkaitan erat dengan
kejadian sejarah yang disebut perang Troya. Kota Troya terletak di Semenanjung
Anatolia di Selatan Selat Dardanella. Seorang peneliti dari Jerman yang bernama
Heinrich Schlieman telah menemukan beberapa bukti peninggalan peradaban kota
Troya seperti yang dilukiskan dalam karya Komerus tersebut. Kitab Illiad menceritakan
kejadian perang Troya yang disebabkan karena puteri Helena dari Sparta
dilarikan oleh Pangeran Paris dari Troya Terjadilah peperangan antara raja
Agamemmon dari Yunani dengan raja Priamus dari Troya. Pahlawan Troya yang
bernama Hector dapat dikalahkan oleh pahlawan Yunani yang bernama Achilles.
Tentara Yunani dapat memenangkan perang melalui siasat Kuda Troya atas ide raja
Odysseus.
1. Kuda
troya

Gambar: Kuda
Troya
Kuda Troya merupakan sebuah kuda kayu raksasa yang
di dalamnya digunakan untuk bersembunyi tentara Yunani. Kuda tersebut
diletakkan di luar benteng kota Troya. Orang Troya tertipu, kuda kayu dikira
hadiah lalu ditarik ke dalam benteng. Ketika dibuka tentara Yunani berhamburan
dan menyerang secara mendadak. Sementara itu armada yang berpura-pura
meninggalkan Troya datang kembali ikut menyerbu. Sehingga pasukan Troya
mengalami kekalahan. Kitab Odysseia mengisahkan tentang pengembaraan Odysseus
sepulang dari Troya. Karena isterinya yang bernama Penelope menikah lagi maka
puteranya yang bernama Telemachos menyusulnya mengembara.
2. Homerus

Gambar: Homerus
Bagi bangsa Yunani kisah Illias dan Odysseia ini
menjadi salah satu kebanggaan dan alat pemersatu bangsa Yunani.
2.
Seni Bangunan dan Seni Pahat
Pada
awalnya seni patung/pahat Yunani menghasilkan patung seperti patung bangsa
Mesir, kemudian dikembangkan menjadi lebih hidup dengan gaya naturalis. Patung
dibuat dari marmer dan perunggu. Pemahat yang terkenal di Yunani bernama
Phidias, sedangkan arsitek bangunan yang terkenal antara lain bernama Ikhtinus.
Seni pahat menghasilkan berbagai patung para dewa maupun tokoh yang terkenal
misalnya Dewa Zeus, Perikles, Plato, Aristoteles dan lain-lain Pada masa
pemerintahan Perikles seni bangunan Yunani berkembang pesat. Peninggalan
bangunan kuno Yunani antara lain kuil pemujaan. Di bukit Acropolis berdiri
megah kuil Parthenon dan kuil Erechteum yang di dalamnya terdapat patung dewi
Palas Athena. Di bukit Olympus dibangun kuil untuk dewa Zeus yang disebut kuil
Altis.Di daerah koloni Yunani juga dibangun kuil misalnya kuil Zeus di Italia
Selatan, kuil Apollo di Milate dan lain-lain. Teater adalah panggung di
lapangan terbuka untuk pementasan misalnyakomedi. Penonton duduk di
bangku-bangku yang terbuat dari batu. Bagiorang Yunani, teater merupakan bagian
pendidikan dan setiap orangdianjurkan untuk menonton.
kuil Parthenon

Gambar: Kuil
Parthenon
3.
Filsafat
Filsafat:
Seperti ilmu fikir (logika), ilmu alam (physica), ilmu kesusilaan (Ethica), dan
ilmu negara (politica). Seperti sudah disinggung pada uraian pemerintahan
Yunani,ternyata polis Athena melahirkan banyak ahli pikir yang mewariskan
pengetahuannya bagi umat manusia. Beberapa filusuf yang banyak mencetuskan ilmu
pengetahuannya antara lain yaitu Socrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM), dan
Aristoteles (384-322 SM).
4.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bangsa
yunani telah memiliki berbagai macam pengetahuan dan teknologi yang tinggi.
Beberapa ilmuwan yang terkenal antara lain Pythagoras, Thucydides, Archimedes,
Thales, Analisagoras, Democritus, Euclid, Herodotus, dan Hipocrates. Pada waktu
itu mereka sudah mampu membuat teknologi-teknologi yang canggih seperti:
Menciptakan
perahu layar yang ramping sebagai sarana untuk mengarungi laut tengah dan
menghubungkan daratan yunani dengan daerah-daerah pantai timur pulau sicilia.
Membuat barang-barang dari tanah liat. Menghasilkan
karya arsitektur yang megah seperti kuil zeus, kuil partenon dan gedung teater
raksasa.
Mengembangkan industri untuk menunjang
perdagangannya, yakni keramik yang bentuknya beraneka ragam dan dihiasi dengan
indah.
Menghasilkan karya-karya benda logam berkembang
pesat terutama untuk menyediakan alat-alat perang
BAB III
KESIMPULAN
Kelahiran
pemikiran Filsafat Barat diawali pada abad ke-6 sebelum Masehi, yang diawali
oleh runtuhnya mite-mite dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran
terhadap setiap gejala alam. Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM
mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai
sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Dalam sejarah filsafat
biasanay filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat barat,
karena dunia barat (Erofa Barat) dalam alam pikirannya berpangkal kepada
pemikiran yunani.
Pada masa itu
ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan
penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli
pikir tidak puas akan keterangan itu lalu mencoba mencari
keterangan melalui budinya. Mereka menanyakan dan mencari jawabannya apakah
sebetulnya alam itu. Ciri yang menonjol dari Filsafat Yunani Kuno di awal
kelahirannya adalah ditunjukkannya perhatian terutama pada pengamatan gejala
kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan suatu (arche) yang
merupakan unsur awal terjadinya segala gejala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar