Sabtu, 25 April 2015

laporan Sistem Rangka (STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN)


HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Struktur Perkembangan Hewan dengan judul “Sistem Rangka”, disusun oleh :
            Nama                           : Cinta Wulandasari
            NIM                            : 1316042045
            Kelompok                   : I (Satu)
            Kelas                           : Pendidikan IPA
telah diperiksa dan dinyatakan diterimah oleh asisten dan koordinator asisten.
Makassar,   Januari 2015
Koordinator Asisten                                                                   Asisten


Djumarirmanto, S.Pd                                                           Irwandi Rahmat
                                                                                                NIM: 1114040032
                                                           


Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab


Andi Irma Suryani, S,Pd M,Si







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Organ tubuh makhluk hidup umumnya kebanyakan sebagian terlihat dan sebagian pula tak terlihat maka praktikum Struktur Perkembangan Hewan kali ini diadakan sebuah percobaan untuk mengamati sistem rangka makhluk hidup. Untuk itu di adakan pengamatan sistem Integumen. Pada pengamatan sistem rangka yang telah dilakukan, maka kita menggunakan beberapa bahan yaitu rangka manusia, rangka aves, rangka pisces, dan rangka amphibi.
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Sistem rangka membentuk dasar dari tubuh manusia. Semua organ-organ, daging, darah, otot, cair dan udara semua terkandung dalam tubuh dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang. The 206 tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Tulang-tulang ini didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling murni di dalam tubuh.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Yang termasuk ke dalam sistem rangka antara lain tulang belakang, tulang sejati, tulang rawan, jaringan pengikat (connective tissue), sisik-sisik, komponenkomponen gigi, jari-jari sirip, dan penyokong sel pada sistem saraf. Rangka merupakan struktur yang berfungsi sebagai penyokong tegaknya tubuh dan dapat dibedakan atas : Rangka luar (exoskeleton), berupa sisik (squama) dan Rangka dalam (endoskeleton), berupa tulang-tulang yang menyusun rangkatubuh ikan. Tulang banyak mengandung garam kalsium, fosfor, magnesium, dan sebagainya. Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes), tulang yang keras sebenarnya berasal dari tulang rawan. Proses pembentukan tulang dari tulang rawan menjadi tulang sejati disebut osifikasi.
B.     Tujuan Praktikum
1.      Mengamati tulang-tulang penyusun anggota badan, anggota gerak, dan tengkorak dari rangka manusia.
2.      Mengamati rangka aves.
3.      Mengamati rangka pisces.
4.      Mengamati rangka amphibi.
C.    Manfaat Praktikum
       Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui bentuk, stuktur dan fungsi dari Sistem rangka tulang-tulang penyusun anggota badan, anggota gerak, dan tengkorak dari rangka manusia, aves, pisces, amphibi yang terdapat pada makhluk hidup khususnya manusia dan hewan.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang (Arthur, 1999).
Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah ( Bloom, 2002).
Struktur rangka vertebrata yang tertaut ke tulang dan bertanggung jawab atas pergerakannya, ditandai dengan jenjang unit paralel yang semakin lama semakin kecil. Otot rangka terdiri atas berkas serat panjang ayng membentang disepanjang otot. Masing-masing serabut adalah sel tunggal yang bernukleus banyak  sel-sel embrionik. Masing-masing serat berkas miofibril  kesil yang tersusun secara longitudional. Miofibril selanjutnya tersusun atas dua jenis mifilamen. Filamen untai protein regulasi yang satu sama yang lain (Campbell, 2005).
Tulang pada manusia terdiri atas tulang rawan dan tulang sejati. Tulang rawan ini metrics ekstaselnya pada dan sel-selnya disebut kondrosit, tidak memiliki serabut saraf dan limfe. Fungsi tulang ini menyokongjaringan lunak, pertumbuhan tulang panjang, dan kerangka pada embrio dan individu dewasa (Suryani, 2014).
Kerangaka hidros teatik (hidrostatik skeleton) terdirir atas cairan yang ditahan dibawah  tekanan didalam kompremen tubuh yang tertutup. Inilah kerangka utama pada sebagian besar Cnidaria, cacing pipih, Nematoda dan uga Annelida. Hewan ini mengontrol bentuk dan pergerakannya  dengan cara menggunakan otot untuk mengubah bentuk dari kompartemen penuh cairan. Cnidaria misalnya Hidra, dapat memanjang dengan cara menutup mulutnya  dan menggunakan sel-sel kontraktil pada dinding tubuhnya untuk menyempitkan rongga gastroveskuler tengah. Karena air tidak boleh terlalu dinampakkan, penurunan diameter itu memaksa rongga  untuk meningkat panjangnya. Kerangka hidrostaktik juga memungkinkan cacing  tanah dan sebagian besar Annelida lain bergerak dengan cara peristaltik, suatu jenis lokomosi yang dihasilkan oleh gelombang kontraksi otot berirama yang dihantarkan oleh kepala dan ekor (villee, 2005).
Sistem skelet terdiri dari sekitar 200 tulang yang bersama-sama membentuk rangka tubuh yang kuat dan bisa digerakkan. Sistem ini mempunyai empat fungsi utama. Ia mendukung dan melindungi jaringan lunak dan organ vital disekitarnya. Ia berperan dalam pergerakan tubuh dengan menjadi tempat perlekatan otot-otot dan menjadi pengumpil pada sendi. Ia memproduksi sel-sel darah di dalam sumsum tulang merah dan menjadi gudang bagi garam-garam mineral, terutama fosfor dan kalsium (Watson, 2002).
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu. Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu skeleton aksial. Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ dikepala, leher dan badan. Tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. Tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat diantara tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutera (Ayub, 2008).
Rangka tubuh manusia dibentuk oleh tulang-tulang yang berjumlah 206 buah, membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering menjadi satu nama yaitu sistem muscub-skeletal. Rangka tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen. Hubungan antara dua tulang disebut sendi. Sendi atau artikulasi adalah hubungan antara dua tulang berdasarkan gerakannya sendi dibedakan menjadi tiga yaitu sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak (Pakpahan, 2013).
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini meliputi eksoskeleton, dan endoskeleton. Eksoskeleton secara embriologis berasal dari epidermis saja, dermis saja, atau keduanya. Sedangkan endoskeleton secara embriologis berasal dari jaringan subdermal, yaitu endoskeleton tulang, endoskeleton rawan dan korda. Eksoskeleton ummnya dijumpai pada hewan invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal sebagai dermal skeleton. Endoskeleton umumnya dijumpai pada hewan veretebrata (Pagarra, 2011).
Rangka katak tersusun atas endoskeleton yang disokongoleh bagian-bagian lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging yang berguna untuk gerak dan berjalan. Pada fase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak. Kemudian fase dewasa menjadi keras. Tapi pada sambungan-sambungan tulang masih tetap lunak, dengan permukaan yang licin. Tempurung kepala, vertebrae dan sternum merupakan skeleton axiale sedng kaki merupakan skeleton appendikulare (Jasin, 1992).
Sisik dan sirip merupakan exoskeleton, sedang endoskeleton terdiri atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis, cingulum pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip. Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon sensoris (olfactory, optic, auditory) dan skeleton viceralis,   merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk mekanime. Tengkorak (tempurung) kepala melekat dekat sekali dengan columna vertebralis, oleh karena itu ikan tidak bisa memutar kepalanya. Gigi biasanya terdapat pada tulang premaxillary dentary, vomer dan tulang palatine (Jasin, 1992).
Chondrichthyes memiliki tulang kartilago kranium sempurna, organ pembau dan kapsul optic menjadi satu. Eksoskeleton Ostracodermi mempunyai kesamaan dengan dentin pada kulit Elasmobrachii yang merupakan mantel keras seperti email pada gigi Verterata. Di bawah lapisan tersebut terdapat lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat tulang padat. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Ikan hiu dan ikan pari, rahangnya bersendi pada tulang ke posterior atau pada elemen hiomandibula dari lengkung insang ke 2 (Sukiya, 2003).
Skeleton Aves bila dibandingkan dengan Reptilia dan Mamalia merupakan tulang yang berongga dan ringan. Hal ini merupakan modifikasi untuk terbang. Aves adalah bipedal. Tulang tempurungnya pada hewan yang masih muda terpisah satu dengan lainnya; setelah tua bersenyawa menjadi satu . tulang tempurung kepala terdiri atas kotak otak yang bulat, rongga mata dan rahang (maxillae) yang terproyeksi ke luar sebagai paruh, rahang bawah (mandibulae) bersendi dengan quadrat yang mudah digerakkan. Persendian antara tulang kepala dan leher dengan sebuah sistem condyl (condylus occipitalis) (Jasin, 1992).
Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon sensoris (olfactory, optic, auditory) dan skeleton viceralis, yang merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk mekanisme. Tengkorak (tempurung) kepala melekat dekat sekali dengan columna vertebralis, oleh karena itu ikan tidak bisa memutar kepalanya. Gigi biasanya terdapat pada tulang premaxillary dentary, vomer dan tulang palatina. Chondrichthyes memiliki tulang kartilago kranium sempurna, organ pembau dan kapsul optic tergabung menjadi satu. Eksoskeleton ostracodermi mempunyai kesamaan dengan dentin pada kulit Elasmobrachii yang merupakan mantel keras seperti email pada gigi Verterata. Di bawah lapisan tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat tulang padat. Kartilago palate quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Ikan hiu dan ikan pari, rahangnya bersendi pada tulang ke posterior atau pada elemen hiomandibula dari lengkung insang ke 2 (Gunarso, 1979).





























BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Hari / tanggal        : Rabu / 15 Janusri 2015
Waktu                   : Pukul 10.00 s/d 12.00 WITA
Tempat                  : Green House Biologi FMIPA UNM Makassar
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat :
Alat tulis menulis.
2.      Bahan :
a.       Torso rangka manusia.
b.      Torso rangka aves.
c.       Torso rangka pisces.
d.      Torso rangka amphibi
C.    Prosedur Kerja
1.      Amati dan gambar struktur rangka tengkorak, anggota gerak, tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada dari torso rangka.
2.      Amati dan gambar bagian-bagian rangka dari aves.
3.      Amati dan gambar bagian-bagian rangka dari katak.
4.      Amati dan gambar bagian-bagian rangka dari ikan.










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Table 1.1 Gambar hasil pengamatan praktikum dengan gambar pembanding Rangka Manusia.
Gambar Pengamatan
Gambar Pembanding






Keterangan
1.            Tulang hidung (Nasal)
2.            Tulang mata (Orbital)
3.            Tulang rahang atas (Maxilla)
4.            Tulang rahang bawah (Mandible)
5.            Tulang leher (Cervical vertebrae)
6.            Tulang belikat (Clavicle)
7.            Tulang iga sejati (Costa vera)
8.            Tulang pangkal lengan (Humerus)
9.            Tulang iga palsu (Costa spuria)
10.        Tulang pengumpil (Radius)
11.        Tulang hasta (Ulna)
12.        Tulang pangkal tangan (Carpals)
13.        Tulang telapak tangan (Metacarpals)
14.        Tulang jari-jari tangan (Phalanges)
15.        Public symphysis
16.        Tulang telapak kaki (Metatarsals)
17.        Tulang jari kaki (Palanghes)
18.        Tulang pangkal kaki (Tarsal)
19.        Tulang betis (Fibula)
20.        Tulang kering (Tibia)
21.        Tulang lutut (Patella)
22.        Tulang paha (Femur)
23.        Tulang duduk (Ischium)
24.        Tulang kemaluan (Pubis)
25.        Tulang ekor (Coccyx)
26.        tulang kelangkang (Saccrum)
27.        Tulang usus(Illum)
28.        Tulang pinggang 5 ruas (Lumbal vertebrae)
29.        Tulang rusuk melayang (Fluating costa)
30.        Tulang taju pedang (Xiphoid process)
31.        Tulang rawan (Costal cartillages)
32.        Tulang dada (Sternum)
33.        Tulang pelipis (Temporial)
34.        Tulang dahi (Frontal)

Tabel 1.2 Gambar hasil pengamatan praktikum dengan gambar pembanding sistem aves
Gambar Pengamatan
Gambar Pembanding


Keterangan
1.    Phalanges                12. Tibiotartus                         23. Mandibula
2.    Carpus                     13. Tarsometatarsus                24. Maxilla
3.    Ulna                                    14. Digits                                25. Orbit
4.    Radius                     15. Scapula                              26. Skull
5.    Humerus                  16. Rib                                                27. Metacarpus
6.    Synsacrum               17. Sternum
7.    Pygostyle                18. Coracoids
8.    Illium                       19. Keel
9.    Ischium                   20. Furcula
10.Pubis                       21. Clavicle
11.Femur                      22. Cervical vertebrae
Tabel 1.3 Gambar hasil pengamatan praktikum dengan gambar pembanding rangka pisces.
Gambar Pengamatan
Gambar Perbanding
Keterangan
1.      Sirip punggung
2.      Sirip ekor
3.      Sirip belakang
4.      Sirip perut
5.      Tulang rusuk
6.      Sirip dada
7.      Rongga insane
8.      Tengkorak
9.      Rongga mata
10.  Tulang belakang

                                         




Tabel 1.4 Gambar hasil pengamatan praktikum dengan gambar pembanding
Gambar Pengamatan
Gambar Perbanding



Keterangan
1.      Nasal                                                   12. Tarsal
2.      Phalanges                                            13. Metatarsal
3.      Radio-ulna                                          14. Phalanges
4.      Suprascapula                                       15. Saclar vertebra
5.      Illium                                                   16. Humerus
6.      Calcar                                                  17. Carpals
7.      Astragalus                                           18. Metacarpal
8.      Calcaneum                                          19. Maxilla
9.      Tibiofibula
10.  Iscium
11.  Femur




B.     Pembahasan
1.      Pengamatan pertama rangka tubuh manusia
Rangka tubuh manusia tersusun oleh 206 potong tulang yang saling berhubungan. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh tersebut terdiri atas. Pengamatan sistem rangka tubuh manusia yang diamati  adalah tulang-tulang penyusun tempurung kepala, tulang penyusun anggota badan, tulang belakang, ekstremitas superior, dan ekstremitas inferior. Pada tulang tengkorak terdiri atas os frontal, os ethomoidal, os nasal, os spenoidal yaitu berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji, palatinum (tulang langit-langit), os lacrimal yaitu sekat tulang pipi atau tulang kelenjar air mata, os zigomaticum yaitu tulang pipi, os maxilla yaitu menyusun sebagian dari hidung, os mandibula yaitu menempel pada tulang tengkorak bagian temporal, os oxipeta yaitu daerah belakang dari tengkorak, os temporal yaitu tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga, bagian os parietal yaitu tulang dahi dan  bagian ethmoid yaitu tulang yang menyusun rongga hidung.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan, melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan membantu pernapasan. Ruas-ruas tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan bentuk tidak beraturan. Ke 33 buah tulang tersebut terbagi atas 5 bagian yaitu: Columna cervicalis (7 buah), Columna thoracalis (12 buah), Columna lumbalis (5 buah), Columna sacralis (5 buah), dan Columna coccigialis (4 buah).
Untuk tulang penyusun anggota badan terdapat bagian-bagian berupa os clavicula, os manubrium, os corpus sterni, os prosessus xypodeus, os illium, os ischium, os pubicum,os costa fluktuantes os costa spuria, dan os costa vera. Pada ekstremitas superior terdiri atas bagian-bagian yaitu : os humerus/ tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna, os ulna radius/ pengumpil dan hasta.
Pada ekstremitas inferior terdiri atas os femur/ tulang paha yaitu termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut. os patella/ tempurung lutut terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut. os tibia dan os fibula/tulang kering dan tulang betis. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot. Os tarsal/tulang pergelangan kaki, termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit. Os metatarsal/tulang telapak kaki. Os phalanges/tulang jari-jari tangan, os calcaneus, os maleolus lateral, dan maleolus medial.
Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon sensoris (olfactory, optic, auditory) dan skeleton viceralis, yang merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk mekanisme. Tengkorak (tempurung) kepala melekat dekat sekali dengan columna vertebralis, oleh karena itu ikan tidak bisa memutar kepalanya. Gigi biasanya terdapat pada tulang premaxillary dentary, vomer dan tulang palatina. Chondrichthyes memiliki tulang kartilago kranium sempurna, organ pembau dan kapsul optic tergabung menjadi satu. Eksoskeleton ostracodermi mempunyai kesamaan dengan dentin pada kulit Elasmobrachii yang merupakan mantel keras seperti email pada gigi Verterata. Di bawah lapisan tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat tulang padat. Kartilago palate quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Ikan hiu dan ikan pari, rahangnya bersendi pada tulang ke posterior atau pada elemen hiomandibula dari lengkung insang ke 2.
Tulang parietal terdapat dua tulang parietal, yang dipisahkan satu sama lain melalui sutura sagitalis. Sedangkan sutura skuamosa memisahkan tulang parietal dan tulang temporal. Tulang oksipital, tulang oksipital merupakan tulang yang terletak di sisi belakang tengkorak.
Tulang sphenoid, tulang sphenoid merupakan tulang yang membentang dari sisi fronto-parieto-temporal yang satu ke sisi yang lain. Secara umum tulang sphenoid dibagi menjadi greater wing dan lesser wing. Kanalis optikus dibentuk oleh tulang ini (lesser wing). Selain itu terdapat juga sella turcica (yang melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus sphenoid (suatu sinus yang membuka ke rongga hidung). Tulang ethmoid, tulang ethmoid merupakan tulang yang berada di belakang tulang nasal dan lakrimal. Os mandibula merupakan tulang rahang bawah, yang berartikulasi dengan tulang temporal melalui prosesus kondilar. Os maksilla merupakan tulang rahang atas. Maksilla meliputi antara lain prosesus palatin yang membentuk bagian anterior palatum dan prosesus alveolar yang memegang gigi bagian atas. Os nasal merupakan tulang yang membentuk jembatan pada hidung dan berbatasan dengan tulang maksila. Os lacrimal merupakan tulang yang berbatasan dengan tulang ethmoid dan tulang maksila, berhubungan duktus nasolakrimal sebagai saluran air mata. Os zigomatikum merupakan tulang pipi, yang berartikulasi dengan tulang frontal, temporal dan maksila. Tulang palatin merupakan tulang yang membentuk bagian posterior palatum. Tulang vomer merupakan bagian bawah nasal septum (sekat hidung).
Pada tulang eksrimitas atas, tulang eksrimitas atas terdiri atas bagian-bagian yaitu scapula yang merupakan tulang yang terletak disebelah posterior ujung kostal dan berbetuk pipih seperti segitiga. Ulna merupakan tulang tulang yang terletak disis medial pada posisi anatomis. Carpal yang terdiri dari 8 tulang pendek yang berartukulasi dengan ujung distal ulna dan radius serta dengan ujung proksimal dari tulang metacarpal. Metacarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat dipergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang carpal. Phalanges merupakan tulang-tulang jari. Radius yang merupakan tulang lengan bawah yang terletak disisi lateral pada posisi anatomis. Humerus yang merupakan tulang panjang pada lengan atas yang berhubungan dengan akapula melalui fossa glenoid.
Pada tulang eksrimitas bawah adalah tulang yang membantu pergerakan dengan cara memberikan sesuatu yang kuat dan tegar pada otot untuk bekerja melawannya. Tulang eksrimitas bawah terdiri atas femur yang merupakan tulang betis. Patella merupakan tulang yang terdapat di persendian lutut. Fibula merupakan merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibandingkan dengan tibia. Tarsal yang merupakan bagian 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia. Metatarsal yang merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan tulang phalanges di distal. Phalanges yang merupakan tulang jari-jari kaki. Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Pelvis yang merupakan sepasang tulang panggul yang merupakan tulang pipi.
2.      Pengamatan kedua Rangka aves
      Pada pengamatan rangka pada aves merupakan tulang yang berongga dan ringan. Hal ini merupakan modifikasi untuk terbang. Tulng tempurung pada aves, khususnya pada aves yang masih muda, tulangnya terpisah satu sama lainnya. Namun setelah tua, tulang tersebut menyatu. Tulang tempurung kepala pada aves membentuk kotak. Maksila terproyeksi dan keluar menjadi paruh. Rahang bawah mendibula bersendi dengan tulang kuadral yang mudah digerakkan.
      Bagian ekstremitas anterior terdiri dari :
1.      Humerus sebagai lengan atas
2.      Radius dan ulna
3.      Os carpal
            Bagian ekstremitas superior terdiri dari ;
1.      Femur dan patella
2.      Crus yang terdiri atas metatarsus dan tarso metatarsus sebagai tulang cakar. Digiti yang mempunyai ruas phalanges.
      Rangka aves jika dibandingkan dengan reptile dan mamalia merupakan tulang yang berongga dan ringan. Hal ini merupakan modifikasi untuk terbang. Aves adalah bipedal.. tulang tem purungnya pada hewan yang masih mudah terpisah satu dengan yang lainnya. Setelah tua akan bersenyawa menjadi satu. Tulang tempurung kepala terdiri atas kotak otak yang bulat, rongga mata, dan rahang (maxillae) yang terproyeksi ke luar (sebagai paruh), rahang bawah (mandibulae) bersendi dengan tulang quadrat yang mudah digerakkan. Persendiaan antara tulang kepala dan leher dengan sebuah sistem condyl. Leher ytersusun atas kurang lebih 16 vertebrae servicalis, yang masing-masing mempunyai persendian bentuk sadel, sehinggga mudah untuk gerak dalam mengambil makanan dan lainlain. columna vertebralis bagian truncus bersenyawa menjadi satru sedang bagian thorax mempunyai persendian dengan costae. Sisa vertebrae lainnya menjadi tulang senyawa synsacrum tempat menempelnya tulang pelvicus,. Tidak memiliki vertebrae lumbalis. Tulang thorax melindungi alat-alat bagian dalam dan merupakan bagian yang menyokong pada mekanisme terbang. Dalam mekanisme ini akan terjadi perluasan dan kontraksi rongga tubuh guna pernapasan.
3.      Pengamatan ketiga rangka pisces
      Pada saat pembuatan rangka ikan yang akan dijadikan rangka, Hal pertama yang dilakukan adalah dengan membersihakan sisik ikan yang masih melekat pada tubuh ikan kemudian. Pada saat praktikum diketahui bahwa rangka pada ikan memberikan bentuk pada tubuh ikan serta menyokong berdirinya tubuh ikan dan melindungi organ-organ bagian penting seperti jantung dan usus. Melindungi bagian tubuh yang lemah seperti jantung, hati, alat pencernaan dll, Penunjang tubuh, Sebagai alat penggerak pasif dan Sebagai alat penyalur sperma.
      Ikan mempunyai sisik yang berukuran yang lebih besar dari jenis-jenis ikan lainnya. Jenis ikan air tawar yang termasukdalam famili Cichlidae, Sub-ordo Percoidea, Ordo Percomorphi, Sub-kelasAcanthoptherigii. Bentuk tubuh ikan nila panjang dan ramping, dengan sisik yangberukuran besar.Mata besar, menonjol, dan bagian tepi berwarna putih.Gurat sisi(linea literalis) terputus di bagian tengah badan kemudian berlanjut,  tapi letaknya lebih ke bawah dari pada letak garis yang memanjang di atas sirip dada.
      Dari hasil praktikum diketahui bahwa ikan nila memiliki jumlah tulang sirip sebanyak lima buah. ikan memiliki lima buah sirip yakni sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Sirippunggung memanjang, dari bagian atas tutup insang hingga pada bagian sirip ekor.
      Pada ikan (pisces) sisik dan sirip merupakan exoskeleton, sedangkan endoskeleton terdiri dari tulang tempurung kepala, columne vertebralis, dan tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip. Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon sensoris. Dan skeleton veceralis yang merupakan bagian pembentukan tulang rahang dan insang untuk mekanisme. Columna vertebralis merupakan ruas-ruas yang sama masing-masing terdiri dari beberapa. Pada pengamatan ini yang diamati adalah skeleton pisces. Sisik dan sirip merupakan exeskeleton sedang endoskeleton terdiri atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis, cingualum pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip. Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon sensoris dan skeleton viceralis yang merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk mekanisme. Tengkorak (tempurung) kepala melekat dekat sekali dengan columna vertebralis, oleh karena itu ikan tidak bisa memutar kepalanya. Gigi biasanya terdapat pada tulang premaxilla, vomer dan tulang palatina. Pada embryo dan ikan yang masih muda, cranium berupa tulang rawan, akhirnya sebagian besar akan diganti oleh tulang-tulang rawan yang mendapat tambahan tulang membran sebagai hasil penulangan jaringan ikat pada masa embrio.
4.      Pengamatan keempat pada rangka katak
      Pada pengamatan rangka pada katak (amphibi). Katak memiliki tempurung yang besar dan pipih yeng terdiri dari :
a.       Cranium yang sempit
b.      Beberapa pasang scapula sensoris dari hidung capsula pendengar dan
      capsula besar untuk mata.
c.       Tulang-tulang rahang, dan bagian atas cranium sebagian besar terduduk oleh os frontal, os parietal, os nasalis yang menutupi capsula nasalis. Os prooctic sebagai pelindung bagian dalam telinga, sedangkan di sebelah posteriornya dijumpai os oxipetal yang masing-maisng mamiliki satu tonjolan bulat.
      Ekatremitas anterior dari katak terdiri atas humerus, radius, ulna, carpal, metacarpal dan phalanges. Rangka katak tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging yang berguna untuk gerak dan berjalan. Pada fase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak. Kemudian pada fase dewasa menjadi keras. Tapi pada sambungansambungan tulang masih tetap lunak dengan permukaan yang licin. Tempurung kepala, vertebrae dan sternum merupakan skeleton axiale sedang kaki merupakan skeleton appendiculare. Tulang-tulang rahang, Os hyoid dan tulang rawan dari larynx (skeleton visceral). Bagian atap cranium sebagian beasr tersusun oleh Os fronto parietalis, Os nasalis yang menutupi capsula nasalis, Os prooctic sebagai pelindung bagian dalam dari telinga, sedang di sebelah posteriornya kita jumpai os exoocipital yang masing-masing mempunyai suatu tonjolan bulat. Tempurung kepala yang besar pipih terdiri atas cranium yang sempit dan beberapa pasang capsula sensoris dan hidung capsula, pendengar dan capsula yang besar untuk mata.







BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat kesimpulan,  pada praktikum ini bahwa bagian rangka manusia, aves, amphibi, dan pisces memiliki tulang-tulang penyusun anggota badan, anggota gerak, dan tengkorak, serta memiliki fungsi masing-masing. Rangka tubuh manusia tersusun dari 206 tulang yang saling bersendi membentuk suatu sistem rangka. Sistem rangka suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Rangka penyusun tubuh terdiri dari tulang penyusun tempurung kepala, tulang penyusun anggota badan, tulang belakang, ekstremitas superior, dan ekstremitas inferior.
B.     Saran
Praktikan agar kiranya lebih memperhatikan saat proses praktikum berlangsung dan berhati-hati saat menggunakan alat laboratorium untuk mencegah kerusakkan pada alat tersebut.














DAFTAR PUSTAKA
Arthur. 1999. Kamus Pintar Bergambar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ayub, Reihard. 2008. Tulang. Ponorogo: Satu Amal.

Bloom, dan Fawcett. 2002. Buku Ajar Histologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Campbell, Mitchel dan Recee. 2005. Biologi Umum Edisi kelima. Jakarta : Erlangga.

Gunarso, Wisnu. 1979. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta: Erlangga.

Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.

Pagarra, Halifah, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Pakpahan. 2013.  Anatomi tubuh. Jakarta: Binaraga.

Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata. Bandung: JICA.

Suryani, A. Irma, dan Ramlawati. 2014. Penuntun Praktikum Struktur Perkembangan Hewan. Program Pendidikan IPA. FMIPA UNM. Makassar.

Villee. 2005.  Zoloogi Dasar.  Jakarta : Erlangga.

Watson, Roger. 2002. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar