Sabtu, 25 April 2015

LAPORAN “Anatomi Hewan Vertebrata”


HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Anatomi Hewan Vertebrata”, disusun oleh :
            Nama               : Cinta Wulandasari
            Nim                 : 1316042045
            Kelompok       : III
            Kelas               : Pendidikan IPA
Telah diperiksa dan dinyatakan diterimah oleh asisten dan koordinator asisten.
Makassar,   Januari 2014
Koordinator Asisten                                                                       Asisten


Djumarirmanto, S.Pd                                               Muhammad Nur Akbar
                                                                                    NIM : 1114040004

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab


Andi Rahmat Saleh S.Pd, M.Pd
NIP : 198510102008121004







BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Setiap mahkluk hidup organ-organ dan sistem organ yang  penyusun tubuhnya. Organ-organ dalam tubuh makhluk hidup ini bekerja sama dalam membentuk sistem organ, tidak terkecuali dengan hewan vertebrata. Organ merupakan bagian yang menyusun tubuh makluk hidup. Organ hewan vertebrata ini pada hakekatnya memilki tulang belakang.
Dalam kehidupan makhluk hidup terdiri atas berbagai jenis yang biasanya dibedakan dari klasifikasinya. Salah satunya adalah anatomi atau bentuk tubuh atau organ makhluk hidup. Pada kenyataannya, anatomi setiap jenis makhluk hidup itu mempunyai perbedaan dan juga persamaan. Anatomi makhluk hidup dapat dibagi secara garis besar yaitu anatomi tumbuhan dan anatomi hewan. Pada anatomi hewan dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu anatomi hewan bertulang belakang (vertebrata) dan anatomi hewan tak bertulang belakang (invertebrata). Secara tidak langsung melalui pangertian atau penjabaran tersebut dapat diketahui bahwa anatomi hewan vertebrata mempunyai tulang belakang dan organ-organ penyusunnya.
Dengan semakin majunya teknologi pada saat sekarang ini, manusia dapat mengetahui apa yang menyusun tubuh makhluk hidup itu. Maka dikembangkanlah ilmu yang mempelajari tentang hal tersebut, sehingga memudahkan kita memahami hal spesifik melalui apa yang telah diteliti dan dikembangkan oleh para ilmuwan. Sehingga, dengan mudahnya manusia sekarang mengamati segala jenis organisme atau makhluk hidup.
Organ tubuh makhluk hidup umumnya kebanyakan tak terlihat maka perlunya diadakan sebuah percobaan untuk mengamati bagian-bagian organ yang tersembunyi di bagian dalam tubuh makhluk hidup. Untuk itu di adakan pengamatan anatomi hewan vertebrata. Pada pengamatan hewan vertebrata yang akan dilakukan, maka kita menggunakan katak sawah atau Rana cancanivora. Katak sawah dijadikan sampel pada percobaan ini tentu dengan alasan karena katak bisa memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata.
Dimana pada umumnya, hewan vertebrata dan hewan invertebrata tersusun dari berbagai organ dan sistem organ yang saling mendukung dan bekerja sama untuk melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup. Melalui oraktikum unit anatomi hewan vertebrata ini, kita akan mengetahiu bentuk, warna, dan letak organ serta hubungannya dengan sistem organ.
B.  Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengenali bentuk, warna, dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.
C.  Manfaat praktikum
1.      Mahasiswa dapat mengetahui bentuk, warna, dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.
2.      Mahasiswa dapat mengamati dan mengenali organ-organ yang menyusun sistem organ pada hewan vertebrata khususnya katak.
3.      Mahasiswa dapat mengetahui hubungan organ dengan organ lain pada suatu sistem organ hewan vertebrata khususnya katak.














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Organ merupakan suatu kesatuan yang menyusun tubuh makhluk hidup yang memiliki pranan penting bagi tubuh makluk hidup. Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk sistem organ. Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata (Tim Penyusun, 2013).
Hewan yang tergolong vertebrata merupakan hewan yang bertulang belakang yang memiliki sistem dalam tubuhnya yang lebih kompleks. Seperti halnya dengan manusia, hewan vertebrata juga memiliki organ tubuh yang hampir sama dengan manusia. Organ-organ tersebut saling bekerja sama dengan melakukan fungsi yang lebuh tinggi membentuk sistem organ ( Pagarra, 2004 ).
vertebrata masih mempertahankan karakteristiknya chordata primitif tetapi memiliki spesialisasi tambahan, yaitu ciri-ciri diturunan dan dimiliki bersama yang membedakan subfilum ini dari chordata invertebrate. Banyak ciri-ciri yang membedakan vertebrata-vertebrata ini terkait dengan ukuran besar dan gaya hidup yang aktif. Tengkorak vertebrata dan otak (yang merupakan ujung anterior tali saraf dorsal berlubang yang membesar), bersama-sama dengan mata, telinga, dan hidung. Merupakan bukti-bukti ciri evolusi penting pada vertebrata dengan derajat sefalisasi yang tinggi, pemusatan perkakas sensoris dan peralatan saraf di dalam kepala ( Campbell, 2008 )
Vertebrata pertama di darat adalah anggota kelas amphibia. Saat ini kelas tersebut diwakili kurang lebih 4000 spesies katak, salamander, dan caecilian (makhluk yang bertungkai yang membuat lubang untuk sarang di hutan tropis dan danau air tawar). Fosil amphibian tertua disimpulkan berasal dari akhir masa Devon, sekitar 365 juta tahun silam. Kemungkinan sebagian besar hewan-hewan amfibia pertama merupakan hewan aquatic, yang kadang-kadang mengembara ke dart untuk menghindari ikan karnivora atau mengeksploitasi makanan yang berlimpah (serangga dan invertebrata lainnya), yang mendahului amfibia hidup di darat. Banyak amfibia masa Karboniferus sangat menyerupai reptilian. Beberapa diantaranya mencapai 4 m. Karena amfibia merupakan satu-satunya vertebrata di darat pada akhir masa Devon dan awal masa Karboniferus. Terdapat tiga orde pada masa amfibia yang masih hidup saat ini yaitu Urodela (“berekor”-salamander), Anura (“tidak berekor”-katak) dan Apoda (“tak berkaki” caecilian) (Campbell, 2008).
Amphibia berarti dua kehidupan, yang mengacu kepada metamorphosis banyak jenis katak. Kecebong, yang merupakan tahapan larva dari seekor katak ataupun kodok, umumnya adalah herbivore aquatic dengan insang, system gurat sisi yang mirip ikan, dan ekor panjang yang bersirip. Selama metamorfosis yang berakhir dengan kedua, kaki berkembang, insang dan sistem gurat sisi menghilang. Tetropoda muda dengan paru-paru untuk bernafas, sepasang gendang telinga eksternal, dan sistem pencernaan yang diadaptasikan untuk mengkomsumsi makanan sebagai karnivora, merangkak ke tepian dan memulai kehidupan di darat. Banyak amphibia memperlihatkan perilaku sosial yang kompleks dan beraneka ragam, khususnya selama musim kawin. Katak umumnya merupakan makhluk hidup yang diam, tetapi banyak spesies yang mengeluarkan suara-suara umtuk memanggil pasangan kawin selama musim kawin. Jantan bisa bersuara keras untuk mempertahankan daerah kawin atau untuk menarik betina (Radiopoetra, 1999).
Menurut Tim Pengajar (2013), tubuh hewan vertebrata terdiri atas sepuluh sistem organ, yaitu :
1.    Sistem Ibtegument (kulit)
Pada umumnya terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan epidermis (bagian luar) yang dapat menanduk, dan lapisan dermis (bagian dalam) yang mengandung pembuluh darah akhir dan badan sel saraf ( Reseptor).
2.    Sistem Rangka ( Skelet )
Fungsi utama sistem organ ini yaitu untuk memperkuat tubuh serta melindungi bagian-bagian yang lemah dari tubuh makhluk hidup khususnya dalam hal ini yaitu hewan vertebrata.
3.    Sistem Otot
Fungsi dari sistem organ ini yaitu melakukan kontraksi yang mengakibatkan terjadinya gerak atas perintah dari saraf pusat.
4.    Sistem pencernaan
Sistem ini berfungsi untuk menghaluskan makanan, baik dari segi ukuran maupun penyederhanaan molekul sehingga zat makanan dapat diserap oleh tubuh.
5.    Sitem Respirasi
Dalam sistem respirasi ini, di dalam organ pernafasan terjadi pertukaran gas, yaitu pengambilan oksigen dan pengeluaran atau pembebasan karbondioksida.
6.    Sistem Peredaran (sirkulasi)
Pada hewan vertebrata, sistem peredarannya tertutup, yang dibangun oleh jantung sebagai organ utamanya, sertapembuluh dara arteri dan vena.
7.    Sistem Pengeluaran (Ekskresi)
Sistem ini berfungsi untuk membuang limbah hasil, metabolisme yang bersifat racun. Semakin tinggi tingkatan makhluk hidup, maka semakin kompleks pula organ ekskresinya.
8.    Sistem Perkembang Biakan (reprosuksi)
Sistem ini berfungsi untuk mengahasilkan sel-sel kelamin dan hormon yang berkaitan dengan reproduksi.
9.    Sistem Saraf
Sistem saraf bersama dengan sistem endokrin berfungsi koordinasi tubuh hewan. Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi (perifer).
10.    Sistem Endokrin (hormon)
Sistem ini berfungsi untuk menghasilkan hormon yang membantu dalam sistem koordinasi, yang meliputi hyposis, kelenjar thyroid dan parathyroid, kelenjar adrenal, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin (testis dan ovarium) dan kelenjar epifise.


BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.      Waktu dan Tempat
Hari / tanggal       : Kamis, 03 januari 2013
Pukul                    : 13.30-15.30
Tempat                 : Lab. Biologi L.3 bagian Timur FMIPA UNM
B.       Alat dan Bahan
1.      Alat :
a.       Botol pembunuh
b.      Papan seksi
c.       Alat bedah
1.      Jarum
2.      Pentul
3.      Skalpel
d.      Alat tulis menulis
2.      Bahan :
a.       Katak sawah
b.      Kapas
c.       Kloroform / eter (pembius)
C.      Prosedur Kerja
1.      membius katak dengan mengambil segumpal kapas dan membasahinya dengan eter/kloroporm, lalu memasukkan kedalam botol pembunuh. Setelah itu memasukkan pula katak sawah ( Rana cancarivora) dan segera menutup rapat tutupnya sampai katak terbius.
2.      Mengeluarkan katak yang stelah terbius dan menutup kembali botol pembunuh tersebut.
3.      Mengamati bagian tubuh luar tubuh katak dan menggambarnya.
4.      Meletakkan katak di atas meja bedah dengan bagian perut menghadap keatas, dan memaku jarinya dengan jarum pada lilin sehingga tidak mudah goyang.
5.      Menjepit membujur perut dekat paha dengan menggunakan pinset, dan menggunting melintang kulit dibawah pinset sehingga membentuk celah pada kulit perut.
6.      Setelah itu, masukkan ujung gunting dan menggunting kulit perut mengarah vertikal sampai guntik tertumbuk. Dan menggunting pula kulit bagian paha dan perut bagian kiri dan kanan, serta menusuk kulit tersebut dengan menggunakan pentul.
7.      Menjepit otot perut menggunakan pinset dan mengguntingnya secara melintang hingga membentuk celah. Lalu, mengguntingnya kembali sampai pangkal paha agar semua organ-organ tubuh katak terlihat.
8.      Membuat rongga perut dan mengamati semua organ yang menyusun tubuh katak.



















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Pengamatan
1.      Gambar katak dorsal
Tabel 1.1. gambar hasil pengamatan praktikum dengan gambar pembanding
Gambar hasil pengamatan
Gambar pembanding
keterangan
1.Mulut
2.Mata
3. Tympanum
4. Jari-jari tangan
5. Lengan
6. Punggung
7. Paha
8. jari-jari kaki
9. Hidung

2.      Gambar Katak Sentral
Tabel 1.2. Gambar hasil pengamatan praktikum dengan gambar pembanding
Gambar hasil pengamatan
Gambar Pembanding
Keterangan
1.  Mulut
2.  Jari-jari tangan
3.  Lengan
4.  Perut
5.  Paha
6.  Jari-jari kaki
3.      Gambar Anatomi Katak
Tabel 1.3. Gambar hasil pengamatan praktikum dengan gambar pembanding
Gambar hasil pengamatan
Gambar pembanding
Keterangan
1.    Celah mulut
2.    Jantung
3.    Hati
4.    Usus halus
5.    Sel telur
6.    Usus besar

4.      Gambar Organ Tubuh Katak
Tabel 1.3. Gambar hasil pengamatan praktikum dengan gambar pambanding
Gambar hasil pengamatan
Gambar pembanding
pernapasan paru paru katak
https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEic2RFiZbINdE3sxMDutuJ4ekvc1cN-cB7SKYz2Tbz8iIK4diP4XLs3MxqLKCyC_1UiXnHw6ssvc9Rc5z5XF9RgZzJtuZEK5jFVNH5lVR2Fy-NuGVwcxHbhU2JCxrNfC5-jWG76Lmwbex0d5N0nZWeB6_APsdUgYTteAE3Xso5ti5ZpxADW-ToPFbuLFyJhpo1g7EIbafIkk3guRPf_nVAtNVFt-g=

B.  Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan bagian tubuh katak sawah (Rana cancarivora) tampak jelas bagian-bagian luarnya yaitu kepala, extemitas anterior (kaki depan) dan exterimitas posterior (kaki belakang) dilengkapi dengan selapuk renang (membaran natatoria).
Pada daerah kepala akan mampak adanya lubang hidung, celah mulut jika akan dibuka akan nampak rongga mulut, organ penglihatan yang dilindungi selaput tipis yang dapat digerakkan (membarane nictitans) dari bawah ke atas, kelopak mata atas dan kelopak mata bawah. Setelah celah mulut dibuka maka akan nampak rongga mulut yang dibentuk oleh rahang atas dan rahang bawah. Di dalam rongga mulut terdapat :
1.      Lubang hidung dalam
2.      Gigi-gigi yang bentuknya sama
3.      Palatum ( langit-langit)
4.      Pada sudut kiri-kanan terdapau lubang yang berhubungan dengan membrane tympany yaitu osteru tuba auditiva,
5.      Aditus pharyngeum yaitu lubang yang menutup saluran cerna,
6.      Aditus larynges ( lubang rima glotidis) menuju saluran pernafasan.
7.      Lingua bifida yang enggulung ke balakang karena pangkal lidah di ujung mandibulla.

Setelah kulit dibuka melalui daerah perut akan di bawah saccus limphaticus terdapat otot-otot sebagai berikut, pada bagian dorsal akan nampak musculus dorsalis scapulae, latisimus dorsi dan longisimus dorsi sedangkan pada daerah ventral akan nampak musculus: submandibularis, pectoralis, rectus abdomonis, obliqus abdominis. Pada extremitis yampak musculus femoralis (paha) dan gastrocnemius (betis).
      Pada sistem pernafasan katak, katak mengambil udara dengan mengendurkan otot bagian bawah, kemudian otot tersebut berkontraksi sehingga udara masuk ke dalam rongga mulut. Setelah itu, udara masuk kedalam paru-paru dan terjadilah pertukaran gas. Kontraksi otot hiodeus dan otot perut sehingga rongga perut mengecil dan udara keluar melalui koane.
      Sedangkan, pada sistem pencernaan dan ekskresi pada katak, makanan masuk melalui rongga mulut dan masuk ke lambung melalui kerongkongan. Membunuh mangsa dan kuman-kuman penyakit mengingat mangsa katak adalah serangga yang mungkin masih hidup ketika ditelan. Di dekat lambung, menempel pencreas yang berwarna kuning dan berfungsi megahasilkan enzim untuk mencerna makanan. Setelah itu, makanan-makanan tersebut diproses di usus. Serta, hasilnya yang berupa sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui kloaka.





BAB V
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jaringan merupakan kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan funsi tertentu di dalam tubuh sedangkan sistem tubuh adalah gabungan dari organ-organ di dalam tubuh sedangkan sistem tubuh adalah gabungan dari organ –organ tubuh yang menjalankan fungsi tertentu.
Katak termasuk dalam kelas amphibia. Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Katak memiliki saluran pencernaan katak terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung usus, dan saluran pencernaan katak terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung usus, dan kloaka. Alat pernapasan pada katak berupa paru-paru, kulit, dan insang. Katak mempunyai alat ekskresi utama pada katak adalah sepang ginjal (opistonefros) yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Sedangkan, reproduksi pada katak terjadi secara eksternal dan cara ovipar dengan perilaku ampleksus. Ovum yang telah dibuahi oleh sperma akan berkembang menjadi berudu dan mengalami metamorfosis sehingga menjadi katak dewasa.
B.  Saran
Adapun saran kepada praktikan yaitu agar memperlihatkan dan memahami cara-cara pembedahan katak dan mengetahui bagian-bagian organ tubuh katak.








DAFTAR PUSTAKA
Campbell, A Nell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Pagarra, Halifah. 2004. Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
Radiopetra. 1999. Zoologi. Erlangga. Jakarta.
Tim Penyusun Biologi Umum. 2013. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Jurusan FMIPA UNM. Makassar.
Tim Pengajar Biologi Umum. 2013. Bahan Ajar Biologi Dasar Bagian Pertama. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar