Sabtu, 25 April 2015

LAPORAN “Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop”


HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop”, disusun oleh :
            Nama               : Cinta Wulandasari
            Nim                 : 1316042045
            Kelompok       : III
            Kelas               : Pendidikan Ipa
Telah diperiksa dan dinyatakan diterimah oleh asisten dan koordinator asisten.
Makassar,   Desember 2013
Koordinator Asisten                                                                       Asisten


Djumarirmanto, S.Pd                                                           Nur Amaliah
                                                                                                NIM : 1114040017

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab


Andi Rahmat Saleh S.Pd, M.Pd
NIP : 198510102008121004








BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, segalah sesuatu yang kita lihat tidak terlepas dari komponen-komponen serta bagian-bagian terkecil dari suatu unsur-unsur sebuah partikel tidak terkecuali mahluk hidup. Tubuh mahluk hidup tersusun dari stuktur-struktur yang sangat kecil sampai stuktur yang sangat besar atau kompleks. Struktur yang lebih besar akan sangat mudah diamati oleh mata secara langsung, bahkan tanpa menggunakan alat bantu.
Akan tetapi bagi struktur yang sangat kecil tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti sel dan jaringan tubuh mahluk hidup. Oleh karena itu keterbatasan penglihatan manusia inilah yang menjadi faktor dorongan para ilmuan/peneliti untuk menemukan alat yang dapat digunakan untuk mempermudah mengamati objek-objek atau unsur-unsur yang sangat kecil. Bahkan beberapa mikroskop modern mampu menunjukkan atom bahan dan lainnya.
Bakteri yang berukuran besar dan beberapa organisme bersel tunggal lain seratus kali lebih kecil dari ukurannya, dan virus ukurannya puluhan ribu kali lebih kecil. Sedangkan, mata manusia hanya dapat melihat objek yang bergaris tengah persepuluh milimeter. Sejalan dengan hal tersebut, selama 350 tahun terakhir mikroskop memungkinkan penggunanya untuk mengamati objek-objek  atau unsur-unsur yang sangat kecil. Bahkan beberapa mikroskop modern mampu menunjukkan atom bahan dan lainnya.
Mikroskop dalam bahasa yunani berasal dari dua kata yaitu micros yang artinya kecil dan scopein yang artinya melihat, sehingga dapat disimpulkan bahwa mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil dengan menggunakan mata telanjang dan memdapatka hasil yang lebih besar dibanding dengan wujud aslinya. Dalam hal ini, ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat mikroskop disebut mikroskopi. Kata mikroskopik sendiri, berarti sangat kecil dan tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskopi merupakan alat utama yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil. Mikroskop dapat mengamati berbagai macam ukuran benda atau unsur-unsur partikel yang paling kecil sekalipun.
A.    Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.
B.     Manfaat Praktikum
1.      Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop dan mampu menggunakannya dengan cepat dan aman.
2.      Mahasiswa dapat mengamati objek-objek yang sangat kecil dengan menggunakan mikroskop.
3.      Mahasiswa dapat membuat dan mengamati preparat atau sediaan sederhana dengan menggunakan mikroskop.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikroskop mikrobiologi yang memasuki masa saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632-1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme ( Kusnadi, 2003).
            Menurut ( Tim Penyusun Biologi, 2013) Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi kikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah denga sinar alam atau lampu. Pada mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:
1.    Objektif 4x dan okuler 10x, pembesaran total 40 x
2.    Objektif 10x dan okuler 10x, pembesaran total 100x
3.    Objektif 10x dan okuler 10x, pembesaran total 400x
4.    Objektif 100x dan okuler 10x, pembesaran total 1000x.
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 100x disebut objektif emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi, dan cara memakainya dengan khusus pula.
Baik lensa objektif maupun lensa okulaer keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dengan yang diperbesar. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran yang sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dan titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah ( Campbell, 2010 ).
Semakin tipis bahan yang diperiksa semakin jelas nahan yang diperoleh. Cahaya yang dipantulkan dari satu titik objek tidak dapat direkombinasi lagi untuk membuat titik lain yang sebenarnya, tetapi hanya sebuah piringan cahaya. Daya pembesaran sebuah mikroskop, yaitu kemampuan untuk membeda-bedakan rincian halus, adalah sebanding dengan medium yang ditransmisi. Cahaya mempunyai panjang gelombang sekitar 0,5 mm dan daya pembesaran paling baik ( meskipun menggunakan cahaya dengan gelombang paling pendek ) adalah sekirar 0,45 mm obyek yang letaknya lebih dekat dari itu  tidak akan diperbesar sebagai lebih dari satu objek ( Abercombie, 1993 ).
Dibalik semua keunggulan dan kegunaannya, mikroskop juga memiliki kelemahan yaitu daya pisah, bukan daya pembesar. Daya pisah adalah kemampean untuk membedakan dua titik yang berdekatan sebagai titik yang jelas serta terpisah. Peningkatan ukuran tanpa disertai gambar yang jelas tidak berarti bnayak bagi seorang yang menggunakan mikroskop. Ini berarti tidak ada gunanya mendapatkan gambar yang besar tetapi kabur ( W. Lay, 1992 ).
Menurut ( Tim Penyusun Biologi Umum, 2013 ) Selain itu, mikroskop memiliki komponen-komponen dari akca yang mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Sehingga, pada saat meneropong dengan menurunkan makrometer (sekrup pengaruh kasar ) diusahakan untuk menghindari pemberlakuan yang dapat menyebabkan benturan lensa objektif dengan kaca benda.
Menurut Darwin Nababan ( 2012 ), daun merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai fungsi dan peran penting untuk kelengsungsungan hidup tumbuh-tumbuhan itu sendiri, dimana tumbuhan memiliki zat klorofil yang berguna untuk membantu proses foto sintesis.  Stuktur jaringan dalam daun adalah sebagai berikut :
1.    Epidermis Daun
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapisan sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di antara epidermis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas.
2.    Mesofil Daun (Jaringan dasar)
Mesofil terdiri dari sel-sel [arenkim yang tersusun renggang dan benyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.
3.    Berkas Pengangkut Daun
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun.
4.    Jaringan Tambahan Daun
Jaringan tambahan daun meliputu sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.







BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Hari / tanggal : Kamis / 05 Desember 2013
Waktu                         : pukul 13.00 - 15.00 WITA
Tempat            : Laboratorium Biologi lt.3 FMIP UNM
B.  Alat dan Bahan
1.      Alat :
a.       Mikroskop biologi
b.      Kaca preparat
c.       Deck glass
d.      Tissu
e.       Pipet tetes
f.       Silet
g.      Alat tulis menulis
2.      Bahan
a.       Bawang merah ( allium cepa)
b.      Kapas (Gossypium sp)
c.       Air jernih atau air suling
C.  Prosedur Kerja
1.      Menyediakan Mikroskop
a.       Mengambil mikroskop yang telah disediakan dan memegangnya sesuai dengan tata cara memegang mikroskop yang benar.
b.      Meletakkan mikroskop di atas meja kerja dan membersihkan kaca preparat dengan tissu.
2.      Mengatur Masuknya Cahaya ke dalam Tubus
a.       Mengarahan cermin mikroskop ke sumber cahaya. Membuka diafragma atau memutar lempengan pada posisi lubang sedang.
b.      Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memiringkan akan nampak medan bundar putih. Menggerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata.
3.      Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
a.       Memasang kaca preparat yang berisi sediaan awetan diatas meja sediaan untuk mengamati bahan, dan menjepit kaca preparat dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
b.      Meneropong / melihat lewat okuler sambil memutar makrometer dengan menaikkan tubus perlahan-lahan dan mengamatinya sampai muncul bayangan.
4.      Membuat Preparat Sederhana
a.       Mengambil bawang merah dan mengirisnya setipis mungkin dan meletakkannya ditengah kaca preparat. Begitupun juga pada kapas, potong sebagian dan letakkan di kaca preparat yang berbeda dengan yang digunakan untuk menyimpan bawang merah.
b.      Meneteskan dengan air jernih atau air sulin satu tetes ddibagian tengah bahan yang telah diiris tipis di atas preparat.
c.       Menyentuh sisidengan kaca penutup pada kaca benda dekat tetesan air, kemudian melepas sehingga tetap menutupi tetesan air.
5.      Mengamati Pembesaran
a.       Memutar objek yang lebih panjang (kuat) tegak lurus pada meja sediaan sampai terdengan bunyi klik.
b.      Meneropong / melihat sambil memutar micrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar.







BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
1.      Mikroskop
Tabel 1.1. Gambar hasil pengamatan praktikum dengan gambar pembanding.
Gambar Hasil Pengamatan
Gambar Pembanding











http://sulistyaindriani.files.wordpress.com/2010/07/mikroskop3.jpg
Keterangan hasil pengamatan
Keterangan pembanding
1.      Lensa okuler
2.      Tabung
3.      Lensa objektif
4.      Revolver
5.      Diafragma
6.      Cermin
7.      Kaki
8.      Sendi Inklinasi
9.      Pegangan
10.  Mikrometer
11.  Makrometer



1.      1. Lensa okuler
2.      2. Revolver
3.      3. Lensa objektif
4.      4. Kondensor
5.      5. Diagfragma
6.      6. Pengatur Kondensor
7.      7. Kaki Mikroskop
8.      9. Cermin
9.      10. Sendi Inklinasi
11. Pegangan Sendi
12. Pegangan
13. Mikrometer
14. Macrometer
15. Tabung Mikroskop

2.      Pengamatan jaringan sayatan pada Bawang Merah (allium cepa) dan Kapas (Gossypium sp)
Tabel 1.1. Gambar hasil pengamata praktikum dengan gambar pembanding
Gambar Hasil Pengamatan
Gambar pembanding


Keterangan hasil pengamatan
Keterangan pembanding
1.      Inti sel
2.      Dinding sel
3.      Cairan
1.      Inti sel
2.      Dinding sel
3.      Cairan











Tabel 1.2. Gambar hasil pengamatan praktikum dengan gambar pembanding (Gossypium sp)
Gambar hasil pengamatan
Gambar pembanding









Keterangan hasil pengamatan
Keterangan pembanding  
1.      Serabut


2.      Serabut
3.      Ruang antar sel

B.     Pembahasan
1.    Mikroskop
Mikroskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat pertike-pertikel atau unsur-unsur yang sangat kecil sekalipun. Mikroskop pada umunya dapat membantu manusia dalam melihat objek-objek yang sangat kecil yang idak dapat dilihat dengan mata telanjang. Selain itu, alat ini juga sangat membantupara ilmuan maupun saintis-saintis lainnya untuk mengamati suatu objek yang tidak dapat dilihat oleh manusia.
            Berdasarkan hasil pengamatan diatas, mikroskop Biologi / mikroskop cahaya memiliki bagian-bagian tertentu dengan fungsi yang berbeda. Pada mikroskop cahaya hasil pengamatan terdiri dari lensa okuler, tabung, sekrup, pengarah kasar (makrometer), sekrup pengarah halus (micrometer), revolver, lensa objektif, diafragma, kaki, cermin, sendi inklinasi dan pegangan, serta tidak memiliki kondensor.
            Namun, pada mikroskop cahaya yang menjadi gambar pembanding terdiri atas lensa okuler, revolver, lensa objektif, diafragma, pengatur kondensor kaki mikroskop, cermin, sendi inklinasi, pegangan sendi, pegangan mikrometer, makrometer, tabung mikroskop dan memiliki kondensor.
            Akan tetapi, hal tersebut tidak diherankan lagi karena tidak semua mikroskop cahaya yang memiliki kondensor. Kondensor dalam hal ini berfungsi sebagai pengatur bayangan yang kan diamati. Adapun bagian-bagian mikroskop yang lain memiliki fungsi yang berbeda-beda. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan tegak. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x, 100x.
            Lensa objektif berfungsi untuk sturuk dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop. Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop. Cermin berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Sekrup halus dan kasar berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat.
2.    Bawang Merah (Allium cepa)
Bawang merah termasuk kedalam golongan spermatophyte, sub golongan angiospermae, klas monocotyledonae, ordo liliflorae, dan fimily amaryllidaceae. Akan tetapi beberapa ahli botani menempatkan bawang merah kedalam family liliaceae, karena bunganya menyerupai bunga lili (bunga tulip). Walau demikian bawang merah tetap menyerupai amarillis (bunga narcissus)
3.    Kapas (Gossypium sp)
Sel kapas berbentuk memanjang seperti pita. Sel tersebut memiliki puntiran (torsi) di beberapa bagian, dan tidak memiliki organel-organel di dalam selnya, sehigga sel kapas merupakan sel mati. Sel tersebut termasuk jenis sel sklerenkim, yang berfungsi jaringan penguat pada tumbuhan.
Serat kapas tumbuh menutupi seluruh permukaan biji kapas. Dalam tiap-tiap buah terdapat 20 biji kapas atau lebih. Serat mulai tumbuh pada saat tanaman berbunga dan merupakan pemanjangan sebuah sel tunggal dari epidermis atau selaput luar biji. Sel membesar sampai diameter maksimum dan kemudian sel yang berbentuk silinder tersebut tumbuh yang mencapai panjang maksimum. Pada saat itu serat merupakan sel yang sangat panjang dengan dinding tipis yang menutup protoplesma dan inti. Pada saat yang sama dengan tumbuhnya serat, tumbuh juga serat-serat yang sangat pendek dan kasar yang disebut linter. Lima belas sampai delapan belas hari berikutnya mulai masa pendewasaan serat, dimana dinding sel makin tebal dengan terbentuknya lapisan-lapisan selulosa dibagian dalam dinding yang asli. Kapas banyak digunakan dalam industry tekstil.
























BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Setelah melakukan praktikum, dapat disimpulkan bahwa :
Mikroskop merupakan alat optik yang digunkan untuk melihat partikel-partikel kecil atau unsur-unsur yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dengan demikian dengan mikroskop dapat mengamati benda yang kecil secara mata telanjang, dan juga dapat mengetahui langkah-langkah penggunaan mikroskop dengan baik.
B. Saran
Mengharapkan kepada mahasiswa praktikum/praktikan agar memperhatikan kenyamanan dan konsentrasi praktikan lain pada saat praktikum, terkhusus kegaduhan yang biasanya sering ditemui di ruangan praktikum, untuk memperhatikan dan memahami penggunaan mikroskop yang baik, yang nantinya akan digunakan kembali pada percobaan-percobaan atau unit selanjutnya.Menghapar kepada mahasiswa praktikum/pratikan agar memperhatikan dan menbersihkan dengan rapi dan bersih alat-alat yang digunakan pada praktikum, serta membuang sampah/sisa bahan praktikum pada tempat yang telah disediakan. Mengharapkan kepada asisten agar dapat memperhatikan praktikannya dan membantu praktikan apabila terdapat kekeliruan atau ketidakpahaman pada percobaan yang dilakukan. Agar kiranya alat yang sudah rusak dapat diperbaharui agar praktikum dapat berjalan dengan lanjar. Menghrapkan kepada kepala laboratorium untuk menfasilitasi dan mempersiapkan kegiatan praktikum dengan mapan, baik itu alat ataupun bahan yang akan digunakan dalam praktikum, sehingga praktikan dapat merasa nyaman, konsentrasi dan fokus dengan percobaan/praktikum yang dilakukan.


DAFTAR PUSTAKA
Abercombie, M. 1993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.
Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: JICA.
Tim Penyusun Biologi Umum. 2013. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: jurusan Biologi FMIPA UNM.
Nababan, Darwin 2012.. http://contohmakalahq.blogspot.com/2012/07/makalah-perkembangan-daun.html. Diakses pada tanggal 24 november 2013. Makassar.






















                                                       LAMPIRAN
1.      Tuliskan nama bagian optik dari mikroskop!
Jawaban:
            Bagian optik dari mikroskop yaitu :
a.       Lensa okuler
b.      Lensa objektif
c.       Kondensor
d.      Cermin
e.       Diafragma

2.      Tuliskan nama bagian mekanik dari mikroskop!
Jawaban:
            Bagian mekanik dari mikroskop yaitu :
a.       Tubus
b.      Kaki mikroskop
c.       Makrometer
d.      Tiang
e.       Micrometer
f.       Sengkeling
g.      Revolver
h.      Lengan
i.        Pengatur kondensor
j.        Meja sediaan
k.      Penggerak mekanis
l.        Lubang meja sediaan
3.      Kalau bayangan dalam medan akan digeser ke kiri-kanan, maka kaca benda/ sediaan harus digeser kearah yang berlawanan atau kearah kanan belakang, karena bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop adalah bersifat maya, terbalik, diperbesar, sehingga ika ingin menggeser bayangan dalam medan pandangan kearah manapun maka harus di geser kearah berlawan atau bergeser kearah yang diinginkan.
4.      Tulis pengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain atau kertas biasa/kasar!
Jawaban :
Pengaruh negatif terhadap mikroskop jika lensanya digosok dengan kain atau kertas biasa/kasar, yaitu :
a.       Lensa akan tergores kain sehingga akan mengakibatkan pengelihatan terhadap sediaan yang diamati kurang jelas.
b.      Lensa yang sering digosok dengan kain akan membuat kain menjadi kabur tertutupi oleh goresan-goresan sehingga bayangan dari preparat akan kurang jelas.














BAB II
PEMBAHASAN

A.          STRUKTUR DAUN
a) Struktur Jaringan luar Daun
Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
– Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun. Adatumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput.
– Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas.
Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu.
Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,
Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.

b) Struktur Jaringan dalam Daun
1) Epidermis Daun
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas. Bentuk epidermis dan stomata dapat Anda amati pada Gambar 2. dan 3.

2) Mesofil Daun (Jaringan dasar)
Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.
3) Berkas Pengangkut Daun
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun.
4) Jaringan Tambahan Daun
Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.
Sekarang kita akan mempelajari perbedaan struktur jaringan penyusun daun Monokotil dan Dikotil tersebut dengan lebih rinci.

Mikroskop

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c2/Compound_microscope_john_cuff_1750.jpg
http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf5/skins/common/images/magnify-clip.png
Mikroskop Compound dibuat oleh John Cuff pada 1750
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Daftar isi

Jenis-jenis mikroskop

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7a/2008Computex_DnI_Award_AnMo_Dino-Lite_Digital_Microscope.jpg/220px-2008Computex_DnI_Award_AnMo_Dino-Lite_Digital_Microscope.jpg
http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf5/skins/common/images/magnify-clip.png
Mikroskop digital yang bisa tersambung dengan komputer
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

Struktur mikroskop

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
  • Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
  • Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat), dan sumber cahaya.

Pembesaran

Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus: \ {Vm} =  \frac { t.sn }{f_1.f_2}

Sifat bayangan

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

Pranala luar

Search Wikibooks
Buku Wiki Rumus-Rumus Fisika Lengkap memiliki halaman bertajuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar