HALAMAN PENGESAHAN
Laporan
lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop”, disusun oleh :
Nama : Cinta Wulandasari
Nim :
1316042045
Kelompok : III
Kelas : Pendidikan Ipa
Telah
diperiksa dan dinyatakan diterimah oleh asisten dan koordinator asisten.
Makassar,
Desember 2013
Koordinator Asisten Asisten


NIM
: 1114040017
Mengetahui,
Dosen
Penanggung Jawab

NIP : 198510102008121004
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, segalah sesuatu yang kita
lihat tidak terlepas dari komponen-komponen serta bagian-bagian terkecil dari
suatu unsur-unsur sebuah partikel tidak terkecuali mahluk hidup. Tubuh mahluk
hidup tersusun dari stuktur-struktur yang sangat kecil sampai stuktur yang
sangat besar atau kompleks. Struktur yang lebih besar akan sangat mudah diamati
oleh mata secara langsung, bahkan tanpa menggunakan alat bantu.
Akan tetapi bagi struktur yang sangat kecil tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang, seperti sel dan jaringan tubuh mahluk hidup.
Oleh karena itu keterbatasan penglihatan manusia inilah yang menjadi faktor
dorongan para ilmuan/peneliti untuk menemukan alat yang dapat digunakan untuk
mempermudah mengamati objek-objek atau unsur-unsur yang sangat kecil. Bahkan
beberapa mikroskop modern mampu menunjukkan atom bahan dan lainnya.
Bakteri yang berukuran besar dan beberapa organisme
bersel tunggal lain seratus kali lebih kecil dari ukurannya, dan virus
ukurannya puluhan ribu kali lebih kecil. Sedangkan, mata manusia hanya dapat
melihat objek yang bergaris tengah persepuluh milimeter. Sejalan dengan hal
tersebut, selama 350 tahun terakhir mikroskop memungkinkan penggunanya untuk
mengamati objek-objek atau unsur-unsur
yang sangat kecil. Bahkan beberapa mikroskop modern mampu menunjukkan atom
bahan dan lainnya.
Mikroskop dalam bahasa yunani berasal dari dua kata yaitu
micros yang artinya kecil dan scopein yang artinya melihat, sehingga
dapat disimpulkan bahwa mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang
terlalu kecil dengan menggunakan mata telanjang dan memdapatka hasil yang lebih
besar dibanding dengan wujud aslinya. Dalam hal ini, ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan alat mikroskop disebut mikroskopi. Kata
mikroskopik sendiri, berarti sangat kecil dan tidak mudah terlihat oleh mata.
Mikroskopi merupakan alat utama yang digunakan untuk mengamati benda-benda
kecil. Mikroskop dapat mengamati berbagai macam ukuran benda atau unsur-unsur
partikel yang paling kecil sekalipun.
A.
Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan
aman untuk melihat sediaan sederhana.
B.
Manfaat Praktikum
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop dan mampu menggunakannya dengan cepat
dan aman.
2.
Mahasiswa
dapat mengamati objek-objek yang sangat kecil dengan menggunakan mikroskop.
3.
Mahasiswa
dapat membuat dan mengamati preparat atau sediaan sederhana dengan menggunakan
mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah
ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikroskop
mikrobiologi yang memasuki masa saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun
1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang
pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop
amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632-1723),
menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut
dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme ( Kusnadi, 2003).
Menurut ( Tim Penyusun Biologi,
2013) Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi kikroskop biologi atau monokuler
dan mikroskop stereo atau binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk
pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah denga sinar
alam atau lampu. Pada mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan
objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:
1.
Objektif
4x dan okuler 10x, pembesaran total 40 x
2.
Objektif
10x dan okuler 10x, pembesaran total 100x
3.
Objektif
10x dan okuler 10x, pembesaran total 400x
4.
Objektif
100x dan okuler 10x, pembesaran total 1000x.
Objektif
yang paling kuat pada mikroskop optik 100x disebut objektif emersi, karena
penggunaannya harus dengan minyak emersi, dan cara memakainya dengan khusus
pula.
Baik
lensa objektif maupun lensa okulaer keduanya merupakan lensa cembung. Secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai
sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang
menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop
cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara,
semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan
akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan
diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A
di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dengan yang
diperbesar. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan
ukuran yang sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak
minimum dan titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua
titik berbeda dan terpisah ( Campbell, 2010 ).
Semakin
tipis bahan yang diperiksa semakin jelas nahan yang diperoleh. Cahaya yang
dipantulkan dari satu titik objek tidak dapat direkombinasi lagi untuk membuat
titik lain yang sebenarnya, tetapi hanya sebuah piringan cahaya. Daya
pembesaran sebuah mikroskop, yaitu kemampuan untuk membeda-bedakan rincian
halus, adalah sebanding dengan medium yang ditransmisi. Cahaya mempunyai
panjang gelombang sekitar 0,5 mm dan daya pembesaran paling baik ( meskipun
menggunakan cahaya dengan gelombang paling pendek ) adalah sekirar 0,45 mm obyek
yang letaknya lebih dekat dari itu tidak
akan diperbesar sebagai lebih dari satu objek ( Abercombie, 1993 ).
Dibalik
semua keunggulan dan kegunaannya, mikroskop juga memiliki kelemahan yaitu daya
pisah, bukan daya pembesar. Daya pisah adalah kemampean untuk membedakan dua
titik yang berdekatan sebagai titik yang jelas serta terpisah. Peningkatan
ukuran tanpa disertai gambar yang jelas tidak berarti bnayak bagi seorang yang
menggunakan mikroskop. Ini berarti tidak ada gunanya mendapatkan gambar yang besar
tetapi kabur ( W. Lay, 1992 ).
Menurut
( Tim Penyusun Biologi Umum, 2013 ) Selain itu, mikroskop memiliki
komponen-komponen dari akca yang mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin.
Sehingga, pada saat meneropong dengan menurunkan makrometer (sekrup pengaruh
kasar ) diusahakan untuk menghindari pemberlakuan yang dapat menyebabkan
benturan lensa objektif dengan kaca benda.
Menurut
Darwin Nababan ( 2012 ), daun merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan yang
mempunyai fungsi dan peran penting untuk kelengsungsungan hidup tumbuh-tumbuhan
itu sendiri, dimana tumbuhan memiliki zat klorofil yang berguna untuk membantu
proses foto sintesis. Stuktur jaringan
dalam daun adalah sebagai berikut :
1.
Epidermis
Daun
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami
penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis
terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada
yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya
terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula
yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman ficus mempunyai
epidermis yang tersusun atas dua lapisan sel. Alat-alat tambahan yang terdapat
di antara epidermis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas.
2.
Mesofil
Daun (Jaringan dasar)
Mesofil terdiri dari sel-sel [arenkim yang tersusun
renggang dan benyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun dikotil, mesofil
terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons
(jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung
banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur,
bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.
3.
Berkas
Pengangkut Daun
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang
berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun.
4.
Jaringan
Tambahan Daun
Jaringan tambahan daun meliputu sel-sel khusus yang
umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
A. Waktu
dan Tempat
Hari
/ tanggal : Kamis / 05 Desember 2013
Waktu
: pukul 13.00 -
15.00 WITA
Tempat
: Laboratorium
Biologi lt.3 FMIP UNM
B. Alat
dan Bahan
1.
Alat
:
a.
Mikroskop
biologi
b.
Kaca
preparat
c.
Deck
glass
d.
Tissu
e.
Pipet
tetes
f.
Silet
g.
Alat
tulis menulis
2.
Bahan
a.
Bawang
merah ( allium cepa)
b.
Kapas
(Gossypium sp)
c.
Air
jernih atau air suling
C. Prosedur
Kerja
1.
Menyediakan
Mikroskop
a.
Mengambil
mikroskop yang telah disediakan dan memegangnya sesuai dengan tata cara
memegang mikroskop yang benar.
b.
Meletakkan
mikroskop di atas meja kerja dan membersihkan kaca preparat dengan tissu.
2.
Mengatur
Masuknya Cahaya ke dalam Tubus
a.
Mengarahan
cermin mikroskop ke sumber cahaya. Membuka diafragma atau memutar lempengan
pada posisi lubang sedang.
b.
Meneropong
lewat okuler dengan mata kiri tanpa memiringkan akan nampak medan bundar putih.
Menggerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata.
3.
Mengatur
Jarak Lensa dengan Sediaan
a.
Memasang
kaca preparat yang berisi sediaan awetan diatas meja sediaan untuk mengamati bahan,
dan menjepit kaca preparat dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
b.
Meneropong
/ melihat lewat okuler sambil memutar makrometer dengan menaikkan tubus
perlahan-lahan dan mengamatinya sampai muncul bayangan.
4.
Membuat
Preparat Sederhana
a.
Mengambil
bawang merah dan mengirisnya setipis mungkin dan meletakkannya ditengah kaca
preparat. Begitupun juga pada kapas, potong sebagian dan letakkan di kaca
preparat yang berbeda dengan yang digunakan untuk menyimpan bawang merah.
b.
Meneteskan
dengan air jernih atau air sulin satu tetes ddibagian tengah bahan yang telah
diiris tipis di atas preparat.
c.
Menyentuh
sisidengan kaca penutup pada kaca benda dekat tetesan air, kemudian melepas
sehingga tetap menutupi tetesan air.
5.
Mengamati
Pembesaran
a.
Memutar
objek yang lebih panjang (kuat) tegak lurus pada meja sediaan sampai terdengan
bunyi klik.
b.
Meneropong
/ melihat sambil memutar micrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
1.
Mikroskop
Tabel 1.1. Gambar hasil pengamatan praktikum dengan
gambar pembanding.
Gambar Hasil
Pengamatan
|
Gambar
Pembanding
|
|
![]() |
Keterangan hasil pengamatan
|
Keterangan pembanding
|
1.
Lensa okuler
2.
Tabung
3.
Lensa objektif
4.
Revolver
5.
Diafragma
6.
Cermin
7.
Kaki
8.
Sendi Inklinasi
9.
Pegangan
10.
Mikrometer
11.
Makrometer
|
1.
1. Lensa okuler
2.
2. Revolver
3.
3. Lensa objektif
4.
4. Kondensor
5.
5. Diagfragma
6.
6. Pengatur Kondensor
7.
7. Kaki Mikroskop
8.
9. Cermin
9.
10. Sendi Inklinasi
11. Pegangan
Sendi
12. Pegangan
13. Mikrometer
14. Macrometer
15. Tabung Mikroskop
|
2. Pengamatan jaringan sayatan pada Bawang Merah (allium cepa) dan Kapas (Gossypium sp)
Tabel 1.1. Gambar hasil pengamata praktikum dengan
gambar pembanding
Gambar Hasil Pengamatan
|
Gambar pembanding
|
|
![]() |
Keterangan hasil pengamatan
|
Keterangan pembanding
|
1.
Inti sel
2.
Dinding sel
3.
Cairan
|
1.
Inti sel
2.
Dinding sel
3.
Cairan
|
Tabel 1.2. Gambar hasil pengamatan praktikum dengan
gambar pembanding (Gossypium sp)
Gambar hasil pengamatan
|
Gambar pembanding
|
|
![]() |
Keterangan hasil pengamatan
|
Keterangan pembanding
|
1.
Serabut
|
2.
Serabut
3.
Ruang antar sel
|
B.
Pembahasan
1.
Mikroskop
Mikroskop merupakan alat optik yang digunakan untuk
melihat pertike-pertikel atau unsur-unsur yang sangat kecil sekalipun.
Mikroskop pada umunya dapat membantu manusia dalam melihat objek-objek yang
sangat kecil yang idak dapat dilihat dengan mata telanjang. Selain itu, alat
ini juga sangat membantupara ilmuan maupun saintis-saintis lainnya untuk
mengamati suatu objek yang tidak dapat dilihat oleh manusia.
Berdasarkan
hasil pengamatan diatas, mikroskop Biologi / mikroskop cahaya memiliki
bagian-bagian tertentu dengan fungsi yang berbeda. Pada mikroskop cahaya hasil
pengamatan terdiri dari lensa okuler, tabung, sekrup, pengarah kasar
(makrometer), sekrup pengarah halus (micrometer), revolver, lensa objektif,
diafragma, kaki, cermin, sendi inklinasi dan pegangan, serta tidak memiliki
kondensor.
Namun,
pada mikroskop cahaya yang menjadi gambar pembanding terdiri atas lensa okuler,
revolver, lensa objektif, diafragma, pengatur kondensor kaki mikroskop, cermin,
sendi inklinasi, pegangan sendi, pegangan mikrometer, makrometer, tabung
mikroskop dan memiliki kondensor.
Akan
tetapi, hal tersebut tidak diherankan lagi karena tidak semua mikroskop cahaya
yang memiliki kondensor. Kondensor dalam hal ini berfungsi sebagai pengatur
bayangan yang kan diamati. Adapun bagian-bagian mikroskop yang lain memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan
yang bersifat maya dan tegak. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur
pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x, 100x.
Lensa
objektif berfungsi untuk sturuk dan bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir. Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop.
Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop. Cermin
berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Sekrup halus dan kasar
berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan
dilihat.
2.
Bawang
Merah (Allium cepa)
Bawang merah termasuk kedalam golongan spermatophyte, sub
golongan angiospermae, klas monocotyledonae, ordo liliflorae, dan fimily
amaryllidaceae. Akan tetapi beberapa ahli botani menempatkan bawang merah
kedalam family liliaceae, karena bunganya menyerupai bunga lili (bunga tulip).
Walau demikian bawang merah tetap menyerupai amarillis (bunga narcissus)
3.
Kapas
(Gossypium sp)
Sel kapas berbentuk memanjang seperti
pita. Sel tersebut memiliki puntiran (torsi) di beberapa bagian, dan tidak
memiliki organel-organel di dalam selnya, sehigga sel kapas merupakan sel mati.
Sel tersebut termasuk jenis sel sklerenkim, yang berfungsi jaringan penguat
pada tumbuhan.
Serat kapas tumbuh menutupi seluruh
permukaan biji kapas. Dalam tiap-tiap buah terdapat 20 biji kapas atau lebih.
Serat mulai tumbuh pada saat tanaman berbunga dan merupakan pemanjangan sebuah
sel tunggal dari epidermis atau selaput luar biji. Sel membesar sampai diameter
maksimum dan kemudian sel yang berbentuk silinder tersebut tumbuh yang mencapai
panjang maksimum. Pada saat itu serat merupakan sel yang sangat panjang dengan
dinding tipis yang menutup protoplesma dan inti. Pada saat yang sama dengan
tumbuhnya serat, tumbuh juga serat-serat yang sangat pendek dan kasar yang
disebut linter. Lima belas sampai delapan belas hari berikutnya mulai masa
pendewasaan serat, dimana dinding sel makin tebal dengan terbentuknya
lapisan-lapisan selulosa dibagian dalam dinding yang asli. Kapas banyak
digunakan dalam industry tekstil.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum, dapat disimpulkan
bahwa :
Mikroskop merupakan alat optik yang digunkan untuk melihat
partikel-partikel kecil atau unsur-unsur yang sangat kecil yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Dengan demikian dengan mikroskop dapat mengamati
benda yang kecil secara mata telanjang, dan juga dapat mengetahui
langkah-langkah penggunaan mikroskop dengan baik.
B. Saran
Mengharapkan kepada mahasiswa praktikum/praktikan agar memperhatikan
kenyamanan dan konsentrasi praktikan lain pada saat praktikum, terkhusus
kegaduhan yang biasanya sering ditemui di ruangan praktikum, untuk
memperhatikan dan memahami penggunaan mikroskop yang baik, yang nantinya akan
digunakan kembali pada percobaan-percobaan atau unit selanjutnya.Menghapar
kepada mahasiswa praktikum/pratikan agar memperhatikan dan menbersihkan dengan
rapi dan bersih alat-alat yang digunakan pada praktikum, serta membuang
sampah/sisa bahan praktikum pada tempat yang telah disediakan. Mengharapkan
kepada asisten agar dapat memperhatikan praktikannya dan membantu praktikan
apabila terdapat kekeliruan atau ketidakpahaman pada percobaan yang dilakukan. Agar
kiranya alat yang sudah rusak dapat diperbaharui agar praktikum dapat berjalan
dengan lanjar. Menghrapkan kepada kepala laboratorium untuk menfasilitasi dan
mempersiapkan kegiatan praktikum dengan mapan, baik itu alat ataupun bahan yang
akan digunakan dalam praktikum, sehingga praktikan dapat merasa nyaman,
konsentrasi dan fokus dengan percobaan/praktikum yang dilakukan.
DAFTAR
PUSTAKA
Abercombie, M. 1993. Kamus
Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.
Campbell, N.A. 2000. Biologi
Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi.
Bandung: JICA.
Tim Penyusun Biologi Umum. 2013. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: jurusan Biologi FMIPA
UNM.
Nababan,
Darwin 2012.. http://contohmakalahq.blogspot.com/2012/07/makalah-perkembangan-daun.html. Diakses pada tanggal 24 november 2013. Makassar.
LAMPIRAN
1. Tuliskan nama bagian optik dari mikroskop!
Jawaban:
Bagian
optik dari mikroskop yaitu :
a.
Lensa
okuler
b.
Lensa
objektif
c.
Kondensor
d.
Cermin
e.
Diafragma
2. Tuliskan nama bagian mekanik dari mikroskop!
Jawaban:
Bagian
mekanik dari mikroskop yaitu :
a.
Tubus
b.
Kaki
mikroskop
c.
Makrometer
d.
Tiang
e.
Micrometer
f.
Sengkeling
g.
Revolver
h.
Lengan
i.
Pengatur
kondensor
j.
Meja
sediaan
k.
Penggerak
mekanis
l.
Lubang
meja sediaan
3. Kalau bayangan dalam medan akan digeser ke kiri-kanan,
maka kaca benda/ sediaan harus digeser kearah yang berlawanan atau kearah kanan
belakang, karena bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop adalah bersifat maya,
terbalik, diperbesar, sehingga ika ingin menggeser bayangan dalam medan
pandangan kearah manapun maka harus di geser kearah berlawan atau bergeser
kearah yang diinginkan.
4. Tulis pengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa
digosok dengan kain atau kertas biasa/kasar!
Jawaban :
Pengaruh negatif terhadap mikroskop jika lensanya digosok
dengan kain atau kertas biasa/kasar, yaitu :
a.
Lensa
akan tergores kain sehingga akan mengakibatkan pengelihatan terhadap sediaan
yang diamati kurang jelas.
b. Lensa yang sering digosok dengan kain akan membuat kain
menjadi kabur tertutupi oleh goresan-goresan sehingga bayangan dari preparat
akan kurang jelas.

BAB II
PEMBAHASAN
A. STRUKTUR DAUN
a) Struktur Jaringan luar Daun
Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
–
Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut
pangkal tangkai daun. Adatumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun,
misalnya rumput.
–
Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar
serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun
talas.
Daun
yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun
pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun
disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu.
Pada
lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada
empat macam, yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun
mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,
Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang
daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan
susunan tulang daun sejajar atau melengkung.
b)
Struktur Jaringan dalam Daun
1) Epidermis Daun
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami
penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis
terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada
yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya
terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang
terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai
epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di
antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas. Bentuk
epidermis dan stomata dapat Anda amati pada Gambar 2. dan 3.

2) Mesofil Daun (Jaringan dasar)
Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang
dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil
terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons
(jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung
banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur,
bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.
3) Berkas Pengangkut Daun
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi
sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun.
4)
Jaringan Tambahan Daun
Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya
terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.
Sekarang
kita akan mempelajari perbedaan struktur jaringan penyusun daun Monokotil dan
Dikotil tersebut dengan lebih rinci.

Mikroskop
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mikroskop
Compound dibuat oleh John Cuff pada 1750
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein =
melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan
hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil
(mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan
alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik
berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.Daftar isi
Jenis-jenis mikroskop
Mikroskop digital
yang bisa tersambung dengan komputer
Jenis paling umum dari mikroskop,
dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini
merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di
bidang fokal dari lensa tersebut.Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

Struktur mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:- Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
- Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat), dan sumber cahaya.
Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:
Sifat bayangan
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.Pranala luar
Buku Wiki Rumus-Rumus Fisika Lengkap
memiliki halaman bertajuk
|
- Micscape - a monthly magazine directed towards the amateur microscopist
- Microscopy
- Microscope Directory
- Royal Microscopical Society
- The Microscope - quarterly journal
- virtual microscope on plankton
- A virtual polarization microscope (requires Java)
- Optical microscopy primer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar