HALAMAN PENGESAHAN
Laporan
lengkap praktikum Struktur Perkembangan Hewan dengan judul “Jaringan
Otot”, disusun oleh :
Nama : Cinta Wulandasari
NIM : 1316042045
Kelompok : I (Satu)
Kelas : Pendidikan IPA
telah
diperiksa dan dinyatakan diterimah oleh asisten dan koordinator asisten.
Makassar,
Januari 2015
Koordinator Asisten Asisten
Djumarirmanto, S.Pd Hasan
NIM:
101414025
Mengetahui,
Dosen
Penanggung Jawab
Andi Irma Suryani, S,Pd M,Si
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap makhluk hidup tersusun atas sel yang merupakan
unit fungsional dan herediter terkecil dari makhluk hidup. Makhluk hidup ada
yang tersusun atas satu sel saja yang disebut makhluk hidup uniseluler dan
tersusun atas jutaan bahkan milyaran sel yang disebut makhluk hidup
multiseluler. Makhluk hidup tingkat tinggi yang termasuk dalam kindom hewan dan
tumbuhan tersusun dalam milyaran sel. Sel tersebut dapat bekerja secara
bersamaan sesuai dengan fungsinya masing-masing sehingga makhluk hidup itu
dapat hidup dan melaksanakan aktivitasnya. Jaringan
dasar adalah jaringan yang mendasari terbentuknya organ tubuh yang fungsional.
Histology (histo= jaringan; logos = ilmu) mempelajari struktur jaringan hewan.
Pengertian jaringan dalam hal ini mencakup sel-sel serta bahan antara sel yang
dihasilkan.
Tingkat selanjutnya setelah sel adalah jaringan. Jaringan
adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan
dasar yang menyusun struktur tubuh hewan multiseluler ada empat yaitu jaringan
epitel, jaringan penyokong (yang terdiri dari jaringan ikat, jaringan tulang,
jaringan darah, jaringan adipose, dan jaringan pembuluh limfa), jaringan saraf,
dan jaringan otot.
Mahkluk hidup diciptakan tersusun
atas beberapa jaringan-jaringan dasar yang diantaranya adalah jaringan epitel,
jaringan ikat, otot, dan jaringan saraf. Kemampun manusia dalam beraktifitas
dalam kehidupannya sehari-hari di sokong oleh jaringan ikat yang berfungsi memberikan
dan mempertahankan bentuk tubuh. Selain itu jaringan ikat juga merupakan salah
satu jaringan dasar penyusun organ tubuh baik manusia maupun hewan. Berbeda
dengan jaringan lain, jaringan ini terutama berfungsi melalui komponen ekstra
selnya.
Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Definisi jaringan itu
sendiri yaitu gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang
sama dalam suatu ikatan. Jaringan didalam tubuh manusia mempunyai sifat yang
khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf),
gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi
dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing
jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan
fungsinya. Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers)
berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam
jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan
saraf.
Organ tubuh makhluk hidup umumnya kebanyakan tak terlihat maka praktikum Struktur Perkembangan
Hewan kali ini diadakan sebuah
percobaan untuk mengamati bagian-bagian organ yang tersembunyi di bagian dalam
tubuh makhluk hidup. Untuk itu di adakan pengamatan jaringan
otot. Pada pengamatan
jaringan otot yang telah dilakukan, maka kita menggunakan
beberapa preparat awetan dimana terdiri atas preparat awetan otot polos,, preparat
awetan otot lurik, dan preparat awetan otot jantung.
B. Tujuan
Praktikum
Mahasiswa dapat mengamati jaringan otot,
serta mengetahui struktur, fungsi, ciri-ciri dan bagian-bagiannya.
C. Manfaat
Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah
praktikan dapat mengetahui bentuk, stuktur dan fungsi dari jaringan otot yang
terdapat pada makhluk hidup khususnya manusia dan hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Otot polos menyusun
bagian kontraktil dari dinding saluran cerna dari pertengahan esophagus sampai
sfigter ani internum. Ia yang menghasilkan kekuatan untuk mencampurkan makanan
yang masuk dengan getah pencernaan dan mendorongmya sepanjang saluran cerna. Otot
polos juga ditemukan dalam dinding saluran keluar kelenjar yang berhubungan
dengan saluran cerna dan dalam dinding saluran napas dari trakea sampai duktus
alveolar. Pembuluh darah juga memiliki otot polos dalam dindingnya yang
mengendalikan kalibernya (Bloom, 2002).
Satuan organisasi otot
rangka adalah serat otot, yaitu sel-sel silindris panjang multinuclear. Mereka
jauh lebih besar daripada otot polos, panjang berkisar antara 10 sampai 30 cm
dan berdiameter antara 0,1 sampai 0,5 mm. serat-serat parallel berkumpul membentuk
berkas atau fasikel yang cukup besar untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.
Masing-masing serat, fasikel, dan otot seluruhnya dibungkus oleh jaringan ikat
yang membentuk kerangka penyokong utuh. Tetapi untuk keperluan deskripsi,
bagian-bagian berbeda disebut dengan istilah tersendiri. Jaringan ikat padat
yang mengelilingi seluruh otot tersebut epimisium. Septa tipisyang terjulur ke
dalam darinya mengelilingi setiap fasikel membentuk perimisium dan reticulum
halusyang membungkus setiap serat adalah endomisium (Bloom, 2002).
Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut
otot, yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Tersusun
dalam susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar
mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Oto adalah
jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi
otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam
suatu hewan yang aktif (Campbell, 2000).
Jaringan otot juga
terdiri atas sel – sel panjang yang berkontaksi ketika mendapat impuls saraf.
Tersusun dalam susunan parallel di dalam sitoplaasma, serabut otot adalah
sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan
myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar
hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang
memerlukan energy dalam suatu makhluk hidup yang aktif (Campbell, 2000).
Otot polos (smooth
muscle), dinamai demikian karena otot ini yidak memilki penampang berlurik,
ditemukan dalam dinding saluran pencernaan, kandung kemih, arteri, dan organ
internal lainnya. Sel-sel itu berbentuk gelendon. Otot polos berkontraksi lebih
lambat dibandingkan dengan otot rangka, tetapi dapat berkontraksi dalam waktu
yang lebih lama. Dikontrol oleh jaringan saraf yang berbeda dari saraf yang
mengontrol oto rangka, otot polos bertanggung jawab atas aktivitas tubuh tidak
sadar , seperti gerakan lambung atau penyempitan arteri (Campbell, 2000).
Otot polos (smooth
muscle), dinamai demikian karena otot ini yidak memilki penampang berlurik,
ditemukan dalam dinding saluran pencernaan, kandung kemih, arteri, dan organ
internal lainnya. Sel-sel itu berbentuk gelendon. Otot polos berkontraksi lebih
lambat dibandingkan dengan otot rangka, tetapi dapat berkontraksi dalam waktu
yang lebih lama. Dikontrol oleh jaringan saraf yang berbeda dari saraf yang
mengontrol oto rangka, otot polos bertanggung jawab atas aktivitas tubuh tidak
sadar , seperti gerakan lambung atau penyempitan arteri (Campbell, 2000).
Gerakkan kebanyakan
hewan disebabkan oleh kontraksi sel-sel yang berbentuk panjang, silinder atau
geledong yang masing-masing mengandung serabut kontraktil mikroskopis yang
panjang dan paralel yang terdiri atas protein miosin dan aktin. Sel-sel otot
melekukan kerja mekanik dengan cara kontraksi, menjadi pendek dan tebal, dan
tidak melakukan kerja dorong. Pada vertebrata terdapat tiga macam jaringan otot
yaitu, otot rangka, otot jantung dan otot polos. Otot jantung dan polos
masing-masing terdapat pada jantung, saluran pencernaan, saluran kandung kemih
saluran kelamin, dinding arteri dan vena. Otot rangka adalah massa otot yang
menempel pada tulang dan menggerakkan tulang-tulang tubuh (Campbell, 2005).
Sel otot rangka
merupakan pengecualian dari dalil bahwa sel hanya memiliki satu nukleus. Tiap
sel otot rangka mempunyai banyak nukleus karena sel-sel ini secara embrionik
merupakan bagian yang berkermbang dari sel-sel yang lebih kecik yang berfusi antar ujung dengan ujung. Kedudukan nukleus
otot rangka tidak lazim yaitu pada perifer sel. dekat dibawah permukaan
membran. Sel otot rangka sangat panjang lebih dari dua cemtimeter, beberapa
peneliti menganggap bahwa beberapa sel otot menjulur dari pangkal sampai sampai
ujung otot sehingga panjang itu sama dengan panjng otot. Tebel sel otot ataupun
serabut otot berkisar antara 10 sampai 100 mikrometer, aktivitas berat yang
terus berlangsung lama meningkatkan ketebalan otot, miofibril otot rangka mempunyai
pita-pitamelintang gelap berseling terang yang disebut dengan lurik (Djarubito,1989).
Salah satu dari sekian
banyaknya jariingan yang menyusun suatu organisme adalah jaringan otot,
jaringan otot merupakan jaringan yang bertanggung jawab untuk gerakan tubuh. Ia
terdiri atas suatu sel otot pipih yang ditandai dengan adanya sejumlah filamen
sitoplasmatik yang kontraktil. Sel otot berasal dari lapisan modern. Pada
mamalia dapat dibedakan menjadi tiga jenis jaringan otot berdasarkan sifat-sifat
morfologik dan fungsional (Khalifah, 2005).
Otot jantung, tampak
lurik mirip otot rangka namun, sel otot jantung bercabang, dan ujung sel-sel
tersebut dihubungkan dengan cakram interkalaris/diskus interkalar, yang merelai
sinyal dari satu sel ke sel lainnya. Otot polos, otot ini ditemukan dalam
saluran pencernaan, kandung kemih, arteri, dan organ internal lainnya,
bentuknya seperti gelendong. Kontraksi ini lambat dan kerjanya tidak sadar
(Suryani, 2014).
Jaringan otot atau
biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari invertebrata sampai vertebrata.
Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir setengah dari
keseluruan berat tubuh manusia disumbang oleh otot. Jaringat otot seperti
jaringan yang lain memiliki sifat pekah terhadap rangsangan (sifat iritabilitas),
mampu merambatkan impuls (sifat konduktivitas), mampu melaksanakan metabolism
dan mampu membelah diri. Sifat jaringan otot yang khas adalah kemampuannya
untuk berkontraksi (sifat kontraktilitas) yang tinggi. Sifat kontraktilitas
disebabkan sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu aktin dan myosin
(Yunadi, 2003).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Hari / tanggal :
Rabu
/ 31 Desember 2014
Waktu :
Pukul
13.00 s/d 15.00 WITA
Tempat :
Green House
Biologi FMIPA UNM Makassar
B.
Alat dan Bahan
1. Alat :
Mikroskop
Cahaya
2.
Bahan
:
a.
Prepatan awetan otot Polos
b.
Preparat awetan otot Jantung
c.
Preparat awetan otot Lurik
C. Prosedur
Kerja
1. Menyiapkan
mikroskop cahaya dan letakkan
mikroskop diatas meja yang banyak terdapat cahaya matahari.
2. Menemempatkan mikroskop pada tempat yang banyak sumber
matahari dan arahkan cermin ke sumber cahaya dan buka diafragma atau memutar
lempeng pada posisi lubang sedang.
3. Lalu
letakkan preparat awetan Otot Polos pada meja objek. Dan atur agar preparat
awetan Otot Polos tepat berada pada
lapangan pandang.
4. Selanjutnya,
menjepit preparat dengan menggunakan
penjepit khusus yang ada pada bagian atas meja objek agar tidak bergeser.
5.
Memilih perbesaran yang
sesuai untuk digunakan dalam pengamatan, sebaiknya dalam memilih perbesaran, di
dahului dengan perbesaran yang rendah kemudian menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja
sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal.
6. Lalu lihat bayangan dari lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk menaikkan juga menurunkan
lensa objektif hingga didapatkan bayangan atau tampilan objek yang diamati
dengan jelas.
7. Setelah objek yang diteliti sudah jelas, gunakan
pemutar halus untuk menurunkan lensa objektif agar objek yang kita amati bisa
terlihat lebih jelas lagi.
8. Setelah objek sudah terlihat dengan
jelas, gambarkan hasil pengamatan
pada kertas.
9. Setelah selesai keluarkan preparat yang telah
diamati dan lalu ganti preparat awetan dengan preparat selanjutnya
yang akan diamati.
10. Lakukan sama dengan saat mengamati preparat awetan
Otot Polos atau yang
sebelumnya.
11. Setelah semua objek telah teramati, bersihkan
mikroskop dan normalkan sendi inklinasi dan
perbesarannya.
12. Menyimpan kembali mikroskop pada tempatnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
Table hasil pengamatan dan gambar
pembanding serta keterangannya.
Hasil pengamatan
|
Gambar pembanding
|
Keterangan
|
Preparat Otot Polos
Perbesaran 4x10
|
|
1.
Nucleus
|
Preparat Otot Jantung
Perbesaran 4x10
|
|
1. Nucleus
|
Preparat Otot Lurik
Perbesaran 4x10
|
|
1.
Nucleus
|
B. Pembahasan
Pengamatan pertama yaitu preparat awetan
otot polos dengan perbesaran 4×10, yang terlihat pada preparat tersebut adalah
nucleus dan serabut otot. Nucleus berbentuk bulat atau lonjong, hampir semua
sel memiliki nucleus karena berperan penting dalam aktivitas sel, terutama
dalam melakukan sintesis protein. Ciri-ciri dari otot polos yaitu selnya
tersusun melebar berbentuk gelendong, memiliki 1 inti yang terdapat pada bagian
yang melebar, sel otot ini dikelilingi oleh membrane plasma yang disebut
myofibril, dan fungsi jaringan otot
polos adalah untuk memberikan gerakan yang diluar kemauan kita. Otot ini
tersusun dari sel yang berbentuk gelendong, kumparan, dan memiliki inti satu di
tengah. Otot polos berukuran antara 30-200 milimikron. Otot polos, mempunyai
pola permukaan yang polos, tanpa adanya pola lurik melintang. Otot ini juga
dilengkapi dengan saraf yang berasal dari sistem saraf tak sadar. Karakteristik
otot ini antara lain, kontraksinya spontan, tetapi kerja lambat, bekerja
terus-menerus tanpa disadari (involunter) dan tidak mudah lelah. Untuk
berkontraksi otot polos memerlukan waktu antara 3 detik sampai 3 menit. Otot
polos terdapat pada organ dalam, misalnya, usus, lambung, ginjal, pembuluh
darah. Bentuk selnya menyerupai gelendong. Setiap sel memiliki satu inti sel
yang terletak di bagian tengah sel. Otot polos tidak bekerja di bawah
kesadaran. Otot polos terdapat di organ-organ yang bekerja tanpa sadar
(involuntary), seperti lambung, usus, kandung kemih, dan saluran pernapasan.
Pengamatan kedua yaitu Preparat awetan otot jantung dengan perbesaran 4×10, yang
terlihat yaitu nucleus, Nucleus berbentuk bulat atau lonjong, hamper semua sel
memiliki nucleus karena berperan penting dalam aktivitas sel, terutama dalam
melakukan sintesis protein. kerjanya tidak disadari. Akan tetapi, otot jantung
berbeda dengan otot polos. Struktur otot jantung mirip dengan otot lurik.
Namun, selnya membentuk rantai dan bercabang dengan satu atau dua inti sel.
Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja. Otot ini
memiliki struktur seperti pada otot lurik, yaitu memiliki pola lurik melintang
tetapi miofibrilnya bercabang-cabang. Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan
sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium. Cara kerja otot jantung
seperti otot polos yaitu di luar kesadaran (involunter), terus-menerus, dan
tidak mudah lelah, tidak terdapat di organ lain.
Pengamatan ketiga yaitu preparat
awetan otot lurik dengan perbesaran
4×10, yang terlihat yaitu Nucleus. Nucleus berbentuk bulat atau lonjong, hampir
semua sel memiliki nucleus karena berperan penting dalam aktivitas sel,
terutama dalam melakukan sintesis protein. Ciri-ciri permukaannya
bergaris-garis sehingga disebut juga otot lurik, serabut ototnya sangat
panjang, sehingga jarang ditemukan ujungnya, memiliki banyak inti sel, terdapat
pada kerangka, dan fungsi dari otot lurik yaitu untuk menggerakkan tulang dan
melindungi rangka dari benturan. Miofibril yang tersusun sejajar dengan serabut
otot membentuk daerah-daerah terang dan gelap sehingga tampak seperti
berlurik-lurik. Otot lurik mempunyai banyak inti sel. Nama lain otot lurik
adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada
kerangka tubuh. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf
sadar. Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan. Fungsi
otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan
keras. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak
adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut
otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot serat lintang.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan dapat kita simpulkan bahwa ketiga jenis otot mempunyai
struktur, fungsi dan ciri-ciri masing-masing. Otot bertanggung jawab untuk
gerakan tubuh. Cara berkontraksi, dan gangguan yang mungkin terjadi pada otot. Dimana
jaringan otot polos bekerja secara tidak sadar, dan jaringan otot lurik bekerja
secara tidak sadar serta otot jantung bekerja secara tidak sadar.
B.
Saran
1.
Saran untuk Praktikan.
Adapun saran kepada praktikan yaitu agar memperhatikan
dan memahami macam-macam jaringan
otot yang menyusun manusia dan hewan, dan juga agar kiranya
berhati-hati saat menggunakan alat laboratorium untuk mencegah kerusakkan pada
alat tersebut.
2.
Saran untuk Asisten.
Adapun saran kepada asisten yaitu agar
mendampingi praktikannya pada saat praktiku guna untuk membantu praktikan
apabila praktikan mengalami kesusahan dalam mengamati jaringan ikat dan tulang
tersebut.
3. Saran
untuk Laboratorium
Agar lebih melengkapi alat dan bahan
yang akan digunakan oleh Praktikan, agar tidak menghambat jalannya praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Bloom, dan Fawcett. 2002. Buku Ajar Histologi. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Campbell, N. A. Reeca. Jane B. Mitchell. Lawrence G.
2000. Biologi Edisi Kelima Jilid III.
Jakarta: Erlangga.
Campbell, Reece dan Mitchell. 2005. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Djarubito, Mukayat. 1989. Zoloogi Dasar: Jakarta : Erlangga.
Khalifah. 2005. Biologi
umum 2 . Jakarta : Erlangga.
Suryani, A. Irma, dan Ramlawati.
2014. Penuntun Praktikum Struktur
Perkembangan Hewan. Program Pendidikan IPA. FMIPA UNM. Makassar.
Yunadi, Titi. 2003. Fisiologi Manusia. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar